Seiring dengan kobaran api, asap hitam pekat mengepul dan menyelimuti hampir seluruh bangunan 9 lantai itu.
BACA JUGA:Aksi Heroik Emak-emak di Lampung Gagalkan Pencurian dengan Tangan Kosong, Pelaku Lari Ketakutan
BACA JUGA:Poin Penting Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas, Pertukaran Sandera hingga Nasib Pengungsi!
Angin malam yang bertiup kencang mempercepat penyebaran api, dengan asap yang beterbangan menimbulkan percikan-percikan api.
Bersamaan dengan runtuhnya puing-puing bangunan, kaca-kaca di dinding Glodok Plaza pecah dan berjatuhan.
Petugas pemadam kebakaran memberikan peringatan kepada warga yang berada terlalu dekat dengan lokasi kejadian.
Satriadi, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, menyatakan bahwa pihaknya menerapkan dua strategi dalam upaya pemadaman.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Damkar Berhasil Evakuasi Korban yang Terjebak Kebakaran Glodok Plaza Taman Sari
BACA JUGA:Rincian Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas, Mediator Qatar Beri Bocoran!
Tahap pertama pemadaman dilakukan dengan menyemprotkan air dari luar gedung menggunakan 3 unit fire stick dan 1 unit Bronto Skylift.
Tim pemadam kebakaran juga menurunkan anggota berpakaian pelindung (APD) untuk memadamkan api secara manual guna mencegah penyebaran.
“Kondisi di TKP, di lokasi itu di lantai 7, 8, dan 9 sudah terdampak semuanya, tinggal kami berupaya untuk tidak sampai ke lantai 6,” kata Satriadi kepada wartawan di lokasi, Kamis, dikutip bacakoran.co dari laman Tribunnews.com, Kamis (16/1).
Sementara itu, Satriadi menjelaskan bahwa perambatan dan ledakan besar yang terjadi di Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, disebabkan oleh banyaknya barang elektronik yang dijual di pusat perbelanjaan tersebut.
BACA JUGA:Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Benarkah Perdamaian atau Sekadar Jeda?
BACA JUGA:ALLAHU AKBAR! Gencatan Senjata Gaza-Israel Tercapai, Warga Palestina Sujud Syukur
“Yang pasti kan Plaza Glodok ini tempat jual elektronik ya, barang-barang elektronik, tabung gas, atau dari elektronik tersebut kami belum bisa pastikan (ledakannya),” kata Satriadi.