BACAKORAN.CO - Peristiwa tragis menimpa lima warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2025.
Kejadian ini melibatkan penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat.
Akibat insiden ini satu pekerja migran Indonesia tewas, satu lainnya dalam kondisi kritis sementara tiga orang sisanya mendapatkan perawatan medis di berbagai rumah sakit di Selangor.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur tengah memantau perkembangan kasus ini dengan seksama.
BACA JUGA:Terbaru Daftar Gaji Ketua RT Tahun 2025, Jakarta dan Palembang Tertinggi
BACA JUGA:Microsoft Diduga Dukung Israel Basmi Warga Palestina di Gaza, Beri Layanan Senilai Jutaan Dolar
Berdasarkan komunikasi yang dilakukan antara KBRI dan Polis Diraja Malaysia (PDRM), dikonfirmasi bahwa APMM melakukan penembakan terhadap WNI yang diduga mencoba keluar dari Malaysia secara ilegal.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa tindakan penembakan tersebut dilakukan karena WNI berusaha melawan.
Namun data lengkap mengenai para korban masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
Sebagai bagian dari upaya perlindungan, KBRI telah meminta akses konsuler untuk mengidentifikasi jenazah dan mengunjungi korban-korban yang terluka.
BACA JUGA:Trump Perintahkan Lepas Pembatas Pasokan Bom Israel Sekitar 900 Kg
Selain itu KBRI berencana mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia untuk meminta dilakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini.
Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur berkomitmen untuk terus memantau proses penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysia dan memberikan dukungan konsuler kepada para WNI yang terdampak.
Selain itu Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengutuk keras tindakan penembakan tersebut.