Hegseth dan Angkatan Darat AS menyebut tiga personel militer yang ada di dalam Black Hawk itu berpengalaman.
BACA JUGA:Update! 174 Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Berhasil Diindentifikasi
BACA JUGA:Kecelakaan Pesawat Jeju Air Tewaskan 174 Jiwa, Begini Kondisi 2 Penumpang yang Selamat!
Bahkan menurut Angkatan Darat AS, sang pilot instruktur yang ditunjuk menjadi pilot komando memiliki 1.000 jam terbang, sedangkan satu pilot lainnya memiliki 500 jam terbang.
Personel militer ketiga merupakan kepala awak helikopter, yang biasanya duduk di kursi belakang.
Helikopter Black Hawk yang terlibat dalam tabrakan maut itu berasal dari Batalion Penerbangan ke-12, yang bermarkas di Fort Belvoir, Virginia.
Unit ini bertanggung jawab atas penerbangan helikopter di wilayah ibu kota AS, dan secara terbaru mengangkut para pejabat senior pemerintah AS.
BACA JUGA:Hanya 2 Penumpang Selamat! 85 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan
BACA JUGA:Update! 120 Orang Korban Meninggal Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea Selatan
Unit tersebut ditangguhkan sementara selama 48 jam pada Kamis (30/1), dengan Hegseth menyarankan penangguhan itu diperpanjang.
"Kita harus mengambil jeda hingga kita menuntaskan masalah ini," cetusnya.
Otoritas Penerbangan Federal AS saat ini membatasi penerbangan helikopter di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, hingga waktu yang belum ditentukan.