BACAKORAN.CO - Mixue yang dulunya dikenal sebagai pencabut ruko kosong, kini menghadapi tantangan besar di pasar Indonesia.
Setelah mencatatkan kesuksesan luar biasa sejak pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2020, gerai Mixue kini mulai berguguran satu per satu.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan salah satu jaringan waralaba terbesar di tanah air ini?
Mixue berhasil menarik perhatian banyak konsumen dengan produk es krim dan minuman yang inovatif.
BACA JUGA:Sempat Viral dan Kini Mulai Meredup, Banyak Toko Mixue Tutup, Kenapa Ya?
BACA JUGA:Pernah Jadi Tempat Antre Beli Es Krim, Kini Banyak Toko Mixue Tutup
Dalam waktu singkat, jumlah gerai Mixue di Indonesia telah melebihi 1.000.
Menjadikannya salah satu jaringan waralaba terbesar setelah Indomaret dan Alfamart.
Keberhasilan ini membuat banyak perusahaan lain berusaha meniru model bisnis mereka, seperti Aich Bingsu dan Momoyo.
Serta kopi Kenangan dan Janji Jiwa yang mulai mengembangkan produk saingan.
BACA JUGA:Mantap! Djarum Foundation Berikan Apresiasi Nyaris Rp 1 M untuk Atlet Berprestasi Sepanjang 2024
BACA JUGA:Update! TNI AL Ungkap Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Sudah Sejauh 20,7 KM Meski Terkendala Cuaca
Tanda-Tanda Krisis
Namun, di balik kesuksesan tersebut, Mixue kini menghadapi krisis manajemen yang serius.
Banyak gerai yang terpaksa tutup, dan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keberlanjutan bisnis mereka.
Beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan ini antara lain: