Sritex Pailit, Tapi Mensesneg Bilang 8.000 Buruh Bisa Kerja Lagi! Janji Nyata atau Harapan Palsu?

Selasa 04 Mar 2025 - 11:20 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Kabar bangkrutnya PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) telah mengguncang industri tekstil nasional.

Setelah dinyatakan pailit pada 21 Oktober 2024, pabrik raksasa ini resmi menghentikan operasinya per 1 Maret 2025, mengakibatkan 8.400 buruh terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Namun, di tengah gelombang keprihatinan, harapan baru tiba-tiba muncul.

Presiden Prabowo Subianto, melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengumumkan jika Sritex akan beroperasi kembali dengan skema baru, dan 8.000 pekerja bisa kembali bekerja.

BACA JUGA:Buntut PHK Massal, Pimpinan PT Sritex, Menko Perekonomian dan Wamenaker akan Digugat Ke Pengadilan Negeri

BACA JUGA:Kabar Gembira! Eks Karyawan Sritex Bakal Kembali Bekerja dalam 2 Minggu Lagi, ini Kata Menteri Ketenagakerjaan

Benarkah ini solusi nyata? Ataukah sekadar janji manis yang sulit diwujudkan?

Sritex: Dari Harapan Besar hingga Pailit

Sritex pernah menjadi raksasa tekstil terbesar di Asia Tenggara.

Bahkan, saat kampanye Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka mengunjungi pabrik ini, disambut antusias oleh ribuan buruh.

BACA JUGA:Sanken, Yamaha dan 2 Perusahaan Ini Susul Sritex PHK Massal Mencapai Puluhan Ribu Pegawai

BACA JUGA:PHK Massal Berlanjut di Indonesia: Setelah Sritex, Sejumlah Perusahaan Ini Ikut PHK Ribuan Karyawan,

Saat itu, para pekerja menaruh harapan besar pada pasangan Prabowo-Gibran.

Namun, meski Prabowo-Gibran menang, nasib Sritex justru semakin terpuruk.

Dengan utang sebesar US$1,6 miliar (Rp25 triliun) kepada 28 bank, upaya penyelamatan dari berbagai pihak tetap tak mampu menahan kehancuran Sritex.

Kategori :