Menurut Raphinha, kemenangan ini tak lepas dari kesadaran dari pemain. Bahwa perjuangan akan lebih keras ketika bermain dengan 10 pemain.
"Setelah kartu merah, kami tahu bagaimana menjadi sebuah tim di lapangan; kami tahu bagaimana menderita, dan saya pikir itu adalah hal yang paling penting bagi sebuah tim yang ingin bersaing untuk meraih hal-hal besar," jelasnya.
BACA JUGA:Kalah 1-2 Atas Real Madrid di Babak 16 Besar Liga Champions, Simeone: Balas di Leg Kedua!
"Kami harus menyadari bahwa akan ada pertandingan yang lebih sulit di mana kami harus menderita, tapi saya pikir tim melakukannya dengan sangat baik, dan kami berhasil pulang dengan hasil yang sangat penting ini," tegasnya.
Pemain Benfica Fredrik Aursnes saat adu sprint dalam pertandingan Benfica melawan Barcelona-uefa.com-
Benfica Tak Menyerah Faokus di Leg Kedua
Di sisi lain, pemain Benfica Fredrik Aursnes mengatakan bahwa sejatinya peluang menang ada di depan mata. Apalagi setelah Barcelona bermain dengan 10 pemain di menit ke-22.
Namun kenyataannya, Barcelona tetap sulit ditaklukkan. Meski banyak peluang tercipta tidak ada yang berakhir dengan menjadi gol.
"Kami mempunyai peluang besar hari ini, terutama setelah kartu merah, jadi ini hasil yang sangat membuat frustrasi. Kami menciptakan banyak peluang, tapi sayangnya kami tidak mencetak gol," ucap Fredrick.
"Kami memiliki keunggulan dalam jumlah pemain di pertandingan ini. Namun kami tidak berhasil menetak gol dan itu sangat mengecewakan karena ternyata mereka juga sulit ketika bermain dengan 10 pemain," tukasnya.
"Kami yakin kami bisa hadapi leg kedua di sana dan menang. Kami harus percaya, melakukan yang terbaik dan melihat sejauh mana kami bisa melangkah," tegasnya.