Diangkat Jadi Dewan Penasihat Danantara, Skandal Kasus Thaksin Shinawatra Disorot Publik!

Selasa 25 Mar 2025 - 15:02 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Thaksin Shinawatra menjadi perbincangan publik setelah diumumkan menjadi salah satu anggota Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Senin 24 Maret 2025).

Ia menjadi satu dari lima tokoh yang ditunjuk sebagai Dewan Penasihat Danantara, empat orang lainnya yaitu Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs dan F. Chapman Taylor. 

Penunjukan itu diumumkan oleh CEO Danantara Rosan Roeslani pada hari ini, Senin (24/3/2025).

Hal ini menuai Kontroversi dan skandal kasus Thaksin Shinawatra dengan tudingan korupsi dan kejahatan politik selama ia menjabat sebagai PM Thailand.

BACA JUGA:Netizen Spill Warga Thailand Punya Sentimen Negatif Ke Thaksin Shinawatra, Eh Malah Dipungut ke Danantara

BACA JUGA:Mengejutkan, Rondon Juleno Plt Direktur PD Petro Prabu, Bagi-bagi Jabatan di Prabumulih?

Thaksin juga dikenal dengan kebijakannya yang mampu meningkatkan perekonomian Thailand, namun ia punya rekam jejak kontroversial terkait kasus korupsi, pelanggaran hak asasi manusia dan penyalahgunaan kekuasaan.

Diketahui juga, ia adalah mantan Perdana Menteri Thailand ke 23 periode jabatan 9 Februari 2001 sampai 19 September 2006.

Dilansir dari CNN Indonesia, beberapa kontroversi Thaksin Shinawatra yang menjadi sorotan publik, yaitu:

1. Penjualan Saham Shin Corp

BACA JUGA:Ngeri! Istri Polisi Korban Penembakan di Lampung Dapat Ancaman Saat Hendak ke Jakarta

BACA JUGA:Baru Keluar Penjara, Thaksin Shinawatra Langsung Diangkat Prabowo Jadi Penasihat Danantara, Netizen Kaget!

Thaksin Shinawatra pernah dituding menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan bisnis keluarga, kasus ini menuai kritik keras dari masyarakat.

Karena perusahaan tersebut adalah yang terbesar di sektor teknologi informasi Thailand dan di anggap dijual ke pihak asing.

Ia diduga telah menjual saham Shinawatra Shun Corporation ke perusahaan investasi Singapura Temasek Holding di tahun 2006.

Thaksin dituding menjual aset penting nasional kepada entitas asing dan keluarga Shinawatra memperoleh keuntungan sebesar 73 miliar baht (sekitar 1,88 miliar USD) dari transaksi ini.

Kategori :