BACAKORAN.CO - Setiap kali Hari Raya Idul Fitri tiba, masyarakat Indonesia dan beberapa negara tetangga seperti Malaysia kerap mengucapkan "Minal Aidin Wal Faizin" sebagai bentuk permintaan maaf dan doa kemenangan.
Namun, apakah sebenarnya frasa ini memang bagian dari ajaran Islam?
Ustaz Felix Siauw dalam salah satu kajiannya menjelaskan bahwa konsep saling memaafkan saat Idul Fitri lebih merupakan budaya daripada ajaran agama yang spesifik.
Menurut Ustaz Felix Siauw, frasa Minal Aidin Wal Faizin bukan berasal dari bahasa Arab klasik yang biasa digunakan dalam ajaran Islam.
Secara harfiah, ungkapan ini dapat diartikan sebagai termasuk orang-orang yang kembali dan meraih kemenangan.
Meskipun terdengar islami, tidak ada dalil atau hadis yang secara eksplisit menyebutkan bahwa ucapan ini dianjurkan dalam Islam.
Kalau kita lihat dalam Islam, Idul Fitri itu lebih kepada hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa.
Jadi, Idul Fitri bukanlah hari khusus untuk saling memaafkan.
Tetapi lebih ke momen berbuka dan merayakan keberhasilan dalam mengendalikan hawa nafsu.
Lebih lanjut, Ustaz Felix menegaskan bahwa konsep Idul Fitri sebagai hari untuk saling memaafkan sebenarnya tidak secara spesifik diajarkan dalam Islam.
Yang diajarkan adalah anjuran untuk senantiasa meminta maaf dan memberi maaf kapan pun, tidak harus menunggu hari raya.