Desahan Nakal Terdengar di Speaker GBK, Pengelola Blak-blakan: Kelalaian Petugas dan Playlist Tak Dicek!

Senin 14 Jul 2025 - 07:45 WIB
Reporter : Yudha IP
Editor : Yudha IP

BACAKORAN.CO – Jagat media sosial dihebohkan oleh kemunculan suara desahan perempuan yang terdengar dari pengeras suara (speaker) di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Video yang memperdengarkan suara tak senonoh tersebut langsung viral, membuat publik bertanya-tanya: bagaimana bisa suara seperti itu diputar di ruang publik sebesar GBK?

Kejadian ini terjadi pada sore hari di sekitar area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), saat banyak pengunjung tengah berolahraga maupun sekadar bersantai.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @info_jabodetabek, tampak seorang pengunjung merekam speaker yang terpasang di tiang taman GBK, memperdengarkan suara perempuan mendesah dengan nada sensual.

BACA JUGA:Viral Rita Butar Butar Salah Lirik Indonesia Raya di GBK, Netizen Gagal Fokus Sebut Lagu Kebangsaan Itu Sakral

BACA JUGA:Belum Apa-Apa Jadwal Piala Presiden 2025 Sudah Berubah, Oxford United vs Liga Indonesia All Star Buka di SUGBK

Rekaman itu sontak menyebar luas dan memancing beragam komentar. Banyak netizen menyayangkan insiden tersebut terjadi di tempat umum yang seharusnya menjadi zona ramah keluarga.

Pengelola Minta Maaf, Akui Ada Kelalaian Petugas

Tak lama setelah kejadian ini viral, pihak manajemen GBK pun angkat bicara.

Dalam keterangan resmi yang diterbitkan pada Minggu (13/7), Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (PPKGBK) menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat.

"Kami menyampaikan permohonan maaf yang tulus atas insiden pemutaran konten audio tidak pantas yang sempat terdengar melalui pengeras suara di kawasan publik GBK," ujar Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi PPKGBK, Asep Triyadi, dikutip dari detikNews.

BACA JUGA:3 Ribu Suporter China Datangi SUGBK, Bagaimana Fans Garuda? Merahkan Senayan!

BACA JUGA:Mimpi Kali Ya, China Kepedean Menang Besar di GBK

Menurut Asep, suara tersebut muncul akibat kelalaian teknis dari petugas yang memutar playlist musik dari platform digital berbayar yang disebut bebas hak cipta.

Sayangnya, playlist tersebut tidak dicek secara menyeluruh, sehingga setelah daftar lagu habis, sistem secara otomatis memutar audio yang tidak layak untuk ruang publik.

"Audio itu bukan berasal dari kurasi resmi GBK. Ini murni kelalaian teknis dan bukan disengaja," tambah Asep, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Langkah Tegas dan Perbaikan Sistem

Kategori :