BACAKORAN.CO - Sebelum Meregang nyawa, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) sempat meminta ibu angkat untuk obati luka.
Hal ini dijelaskan oleh ibu Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey bagaimana sang anak ditemui banyak sekali luka-luka di badannya.
Dalam penjelasan Ibu Prada Lucky dianiaya senior dengan cara di cambuk dan ini terjadi di bawah Kodam IX/Udayana.
Karena kesakitan hebat, Prada Lucky kabur dan kabur kerumah ibu angkat dan mendapati tubuh korban banyak sekali luka-luka.
BACA JUGA:Viral! Kematian Prada Lucky di Tangan 20 Senior, DPR Desak Pelaku Dihukum Berat: Memprihatinkan
Di sana, luka-luka di badan korban dirawat dengan minyak dan kompres dingin oleh ibu angkatnya.
"Dia lari ke bawah ke mama angkatnya, badannya hancur semua. Dari tangan, kaki, belakang," ungkapnya, dikutip Bacakoran.co dari kumparan.com, Sabtu (9/8/2025).
Pada saat itu Prada Lucky menelpon ibu kandungnya Sepriana namun datang beberapa oknum TNI datang untuk menjemput untuk kembali ke barak dan diduga kembali di siksa.
Sepriana juga menjelaskan Prada Lucky sempat mengungkapkan sosok yang menganiaya berasal dari Bamak (Badan Pembinaan Hukum Militer) dan Dasintel (Komando Daerah Intelijen).
Tapi Prada Lucky belum sempat menyebutkan nama-nama pelaku secara spesifik.
"Mama saya dipukul, dipukul sama Bamak, Dasintel, dan senior-senior lainnya," ujar Sepriana dengan suara bergetar.
Sebelumnya inilah kronologi lengkap Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) prajurit muda TNI yang tewas tragis diduga dianiaya seniornya.
Ya Prada Lucky baru dua bulan resmi berdinas menjadi prajurit muda TNI namun kabar buruknya ia tewas diduga oleh 4 seniornya di Asrama Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dia baru lulus, baru menikmati gajinya sekitar dua bulan,” ujar paman Lucky, Rafael Davids, di rumah duka Kupang dikutip detikbalik.