BACAKORAN.CO - Di tengah kehidupan yang penuh tekanan, banyak orang merasa sulit untuk menemukan kebahagiaan.
Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang harus ditunggu datangnya melainkan sesuatu yang harus dipaksakan.
Ya, paksa diri untuk bahagia, itulah pesan kuat yang disampaikan beliau dengan nada lembut namun penuh makna.
Melansir dari video tiktok @maysafidin, Konsep ini sangat relevan di era digital saat ini, di mana media sosial sering kali menjadi sumber perbandingan yang menyakitkan.
BACA JUGA:Rahasia Hidup Lebih Bahagia, 7 Amalan 21 Hari yang Wajib Dicoba!
BACA JUGA:Cara Menghitung Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Bahagia atau Rawan Masalah?
Banyak orang merasa hidupnya kurang sempurna karena melihat pencapaian orang lain.
Padahal, menurut Ustadzah, kebahagiaan sejati bukan berasal dari luar, melainkan dari dalam diri dari cara kita menyikapi takdir dan menjalani hidup dengan ikhlas.
Bahagia Itu Tanggung Jawab Diri
Menurut Ustadzah Halimah, kebahagiaan bukanlah hadiah dari dunia, melainkan hasil dari perjuangan batin.
Ketika hati sedang gelisah, bukan berarti kita harus larut dalam kesedihan.
Justru saat itulah kita perlu memaksa diri untuk bahagia.
“Kalau bukan kita yang memaksa diri untuk bahagia, siapa lagi?” ujar beliau dengan penuh kelembutan.
Memaksa diri untuk bahagia bukan berarti membohongi perasaan, tetapi memilih untuk tetap bersyukur dan tersenyum meski dalam ujian.