BACAKORAN.CO - Pembahasan tentang hisab atau perhitungan amal di Hari Kiamat merupakan bagian penting dalam kajian akidah Islam.
Setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia.
Pemahaman mengenai macam-macam hisab menjadi kunci bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Hisab bukan sekadar proses penghitungan amal, tetapi juga mencerminkan bagaimana seseorang memanfaatkan nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Baik berupa kesehatan, rezeki, waktu, maupun keamanan, semuanya akan menjadi bahan pertanyaan di akhirat kelak.
Hisab dan Kenikmatan Dunia
BACA JUGA:Waspada! 6 Golongan yang Masuk Neraka Tanpa Hisab, Siapa Aja?
BACA JUGA:Berbahagialah, 2 Golongan Ini Masuk Surga tanpa Dihisab, Siapa Saja?
Dalam Surah At-Takatsur ayat 8, Allah menegaskan bahwa manusia akan ditanya tentang kenikmatan dunia:
“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur: 8)
Para ulama menafsirkan ayat ini sebagai bentuk pertanyaan Allah kepada manusia mengenai bagaimana mereka menggunakan nikmat yang diberikan.
Apakah nikmat tersebut disyukuri dan digunakan untuk kebaikan, atau justru disia-siakan dan dipakai untuk hal yang tidak diridhai.
Hadits dari Abu Barzah juga menyebutkan bahwa manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas empat hal, yakni umur, ilmu, harta, dan tubuhnya—untuk apa semua itu digunakan selama hidup.
Azab dan Nikmat di Alam Kubur
BACA JUGA:Ini 4 Tempat Suci yang Tak Bisa Dimasuki Dajjal Menjelang Kiamat Menurut Hadis, Muslim Wajib Tahu!
Sebelum memasuki fase hisab di Hari Kiamat, ruh manusia akan mengalami balasan awal di alam kubur.