Sempat Hilang Kontak, Akhirnya Wali Kota Akhmad Syukri Tiba di Sibolga, 2 Hari Jalan Kaki Lalui Longsor

Sabtu 29 Nov 2025 - 08:00 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACAKORAN.CO – Setelah sempat dikabarkan hilang kontak selama beberapa hari akibat bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazri Penarik, akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.

Informasi ini disampaikan langsung oleh pejabat Kementerian Dalam Negeri serta kader Partai NasDem yang sempat berkomunikasi dengan Syukri.

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal Zakaria Ali, mengonfirmasi bahwa Syukri sudah kembali berada di Sibolga.

Ia menjelaskan bahwa perjalanan Syukri sempat terhambat oleh longsoran tanah yang menutup akses jalan.

"Wali Kota Sibolga sudah di Sibolga," kata Safrizal saat dihubungi, Jumat (28/11/2025). "Beliau tertahan jalan longsoran. Jalan kaki dua hari ke Sibolga," tambahnya.

Safrizal menuturkan bahwa komunikasi sempat terputus karena sinyal telepon seluler di lokasi bencana tidak berfungsi.

Hal ini membuat koordinasi antara tim lapangan dan Kemendagri di Jakarta menjadi sulit.

"Memang sinyal HP terputus, dan komunikasi terganggu," jelasnya.

Perjalanan Penuh Risiko

BACA JUGA:Kayu Gelondongan Hanyut Terbawa Arus Banjir Bandang di Sibolga, ini Respon Gubernur Sumut Bobby Nasution!

BACA JUGA:Wali Kota Sibolga Hilang Setelah Longsor, Jejak Terakhi Terdeteksi di Sitahuis

Kabar mengenai hilangnya Syukri pertama kali disampaikan oleh Ketua DPP Partai NasDem Teritori Aceh, Bachtiar Ahmad Sibarani.

Ia mengaku menerima pesan dari Syukri yang menyebutkan bahwa jalan menuju Sibolga tertutup akibat banjir dan longsor.

Syukri kala itu terjebak di Sitahuis, Tapanuli Tengah, dan kesulitan mendapatkan sinyal.

Setelah tiga malam tidak bisa dihubungi, Bachtiar akhirnya berhasil melakukan komunikasi melalui video call menggunakan jaringan satelit Starlink.

"Saya sudah video call. Tadi pakai Starlink--satelit internet," kata Bachtiar, Jumat (28/11/2025).

Bachtiar mengungkapkan bahwa Syukri mengalami luka pada bagian kaki akibat perjalanan panjang dari Medan menuju Sibolga yang ditempuh dengan berjalan kaki.

"Beliau (Syukri) jalan kaki dari Selasa, baru sampai Jumat. Kondisinya luka-luka," ujarnya.

Penanganan Medis dan Sikap Wali Kota

BACA JUGA:Akses Sibolga–Tapteng Terputus! Wali Kota Hilang Kontak, Bantuan Logistik Terpaksa Dikirim dengan Hercules

BACA JUGA:Darurat Banjir Sumut: Operasi SAR Basarnas 24 Jam di Sibolga–Tapanuli, BNPB Siapkan Modifikasi Cuaca

Meski mengalami luka, Syukri menolak untuk dirawat di rumah sakit.

Ia memilih menjalani perawatan di rumah dinas wali kota.

"Saya sudah minta di rumah sakit saja. Tapi Syukri bilang pelayanan rumah sakit biar diprioritaskan untuk masyarakat," ucap Bachtiar.

Selama perjalanan melewati hutan dan jalur darat yang rusak, Syukri ditemani ajudannya.

Ia juga mendapat bantuan dari warga setempat yang menolong di tengah kondisi sulit.

Bachtiar mengaku belum sempat menanyakan detail bagaimana Syukri bertahan hidup selama terjebak di jalur darat.

Namun ia bersyukur rekannya sesama kader NasDem dapat kembali dengan selamat.

Tekad Pulang ke Sibolga

Bachtiar menambahkan bahwa sejak hujan deras mengguyur Sumatera Utara, ia sebenarnya sudah melarang Syukri untuk memaksakan perjalanan kembali ke Sibolga.

Namun Syukri tetap bersikeras pulang karena merasa memiliki tanggung jawab menghadiri kegiatan di daerahnya.

"Malam beliau dapat kabar Sibolga diterjang hujan deras. Beliau langsung berpikir untuk balik, saya sempat larang," kata Bachtiar.

Di tengah perjalanan, Syukri sempat mengabarkan bahwa ia terjebak di perbatasan Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah.

Namun komunikasi kembali terputus karena sinyal di wilayah tersebut hilang.

"Setelah itu putus komunikasi, sampai baru bisa dihubungi lagi hari ini," jelas Bachtiar.

Dampak Bencana di Sumatera Utara

BACA JUGA:Sadis! Mahasiswa Tewas Dikeroyok Gara-Gara Tidur di Masjid Sibolga, 3 Pelaku Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Hina Nabi Muhammad, Mantan Anggota DPRD Sibolga Jadi Tersangka Dugaan Penistaan Agama, Ini Isi Postingannya!

Kota Sibolga sendiri menjadi salah satu daerah yang terdampak banjir dan longsor.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, wilayah yang mengalami dampak terparah adalah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan.

Selain itu, bencana juga melanda Mandailing Natal, Tapanuli Utara, Nias, dan Kota Gunung Sitoli.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat bencana di Sumatera Utara mencapai 116 orang, dengan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.

Rinciannya antara lain: Tapanuli Utara 11 orang, Tapanuli Tengah 47 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Pakpak Bharat 2 orang, dan Padang Sidempuan 1 orang.

Kategori :