BACAKORAN.CO - Polda Kalimantan Selatan kini resmi memiliki fasilitas baru yang akan semakin memperkuat proses penegakan hukum di wilayah tersebut.
Sebuah Laboratorium Forensik (Labfor) modern telah dibangun dan diresmikan di Jalan Ahmad Yani Kilometer 17, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.
Kehadiran fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas penyelidikan berbasis ilmiah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Peresmian Labfor dilakukan oleh Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, bersama sejumlah pejabat utama.
BACA JUGA:Peluang Karier Bagi ASN di Sumatera Selatan, Pemerintah Kota Ini Seleksi 13 Calon Pejabat Eselon II
Dalam sambutannya, Yudha menegaskan bahwa Labfor tersebut akan menjadi unit penunjang yang sangat strategis dalam mengungkap berbagai tindak pidana, baik skala kecil maupun besar.
Ia menjelaskan bahwa selama ini proses penyelidikan dan penyidikan membutuhkan dukungan ilmiah agar pengungkapan kasus dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan berbasis bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Laboratorium Forensik ini akan memperkuat proses hukum, terutama dalam kegiatan penyelidikan (lidik) dan penyidikan (sidik). Dengan scientific investigation, kita bisa mengungkap berbagai kejadian secara lebih akurat,” ujar Yudha dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).
Menariknya, kehadiran Labfor ini tidak hanya diperuntukkan bagi Polda Kalimantan Selatan.
BACA JUGA:Sungai Cibitung Meluap, Desa Mukapayung Bandung Barat Dilanda Banjir Bandang Hebat, 4 RW Terdampak
Yudha menegaskan bahwa fasilitas tersebut juga akan melayani berbagai kebutuhan forensik untuk Polda Kalimantan Tengah.
“Selain Kalsel, Bid Labfor ini juga akan meng-handle Polda Kalteng,” jelas Yudha.
Dengan cakupan kerja yang cukup luas, kehadiran laboratorium ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam proses penyidikan.
Sebelumnya, berbagai sampel dan barang bukti harus dikirim ke daerah lain untuk mendapatkan pemeriksaan forensik, yang tentunya memerlukan waktu lebih lama.
BACA JUGA:Ferry Irwandi Galang Rp10,3 Miliar untuk Bantuan Bencana Sumatera, Dinilai Lebih Cepat dari Negara?