Padahal, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh pesat hingga 360 miliar dolar AS pada 2030.
Melalui GenSi, Indosat dan Nokia berupaya menutup celah tersebut lewat pendekatan edukasi dan pendampingan berbasis teknologi.
Program ini menargetkan 10.000 peserta melalui kombinasi pembelajaran daring dan pelatihan tatap muka.
Peluncuran GenSi tahun ini ditandai dengan seremoni penandatanganan kerja sama di Surabaya, yang kemudian dilanjutkan dengan tahap survei serta engagement komunitas di daerah percontohan.
BACA JUGA:Nokia Magic Max 5G Bikin Flagship 2025 Panik, Spek Dewa Tapi Harga Masih Masuk Akal
Tim GenSi turun langsung ke lapangan untuk memetakan kebutuhan lokal, berdialog dengan pemangku kepentingan, serta memahami konteks sosial dan digital di tiap wilayah.
Hasil pemetaan ini menjadi dasar penyusunan modul pelatihan agar materi yang diberikan benar-benar relevan dan aplikatif.
President Director Nokia Indonesia, Ozgur Erzincan, menegaskan bahwa kolaborasi ini lahir dari pentingnya inklusivitas akses teknologi.
Menurutnya, literasi AI tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir kelompok di wilayah perkotaan.
“Kolaborasi ini memastikan bahwa mahasiswa, tenaga pengajar, dan masyarakat di berbagai daerah memiliki kesempatan yang sama untuk memahami, merasakan, dan memanfaatkan teknologi ini,” ujarnya dalam keterangan resmi.
BACA JUGA:Nokia NX Pro 5G Akan Rilis di Tahun 2026? Bawa Kamera 200MP dan Chipset Monster Bikin Kaget Dunia!
BACA JUGA:Nokia Hyper 5G Bikin Heboh! Kamera 200MP dan Layar 144Hz Jadi Sinyal Comeback Serius Nokia
Ia juga menilai Indonesia sebagai contoh penting bagaimana teknologi dapat diakses oleh semua orang jika didukung komitmen dan kolaborasi yang kuat.
Sementara itu, CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menegaskan bahwa pemerataan literasi AI merupakan bagian dari visi besar perusahaan dalam memberdayakan Indonesia.
Setelah tahap pemetaan, pelatihan tatap muka digelar di dua universitas di Sumatra dan Kalimantan dengan melibatkan siswa SMA hingga mahasiswa.
