Di SMA Arrahman, kegiatan belajar mengajar telah selesai sejak sehari sebelumnya sehingga tidak ada siswa di dalam kelas saat aparat melakukan penyisiran.
Meski demikian, sejumlah siswa yang sempat berada di area sekolah untuk kegiatan ekstrakurikuler diminta segera meninggalkan lokasi demi keamanan.
BACA JUGA:Polisi Ungkap Identitas 16 Korban Tewas Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Krapyak Semarang
Pantauan di lapangan menunjukkan personel gabungan dari Polsek Pancoran Mas, Gegana Brimob Polri, dan Inafis Polres Metro Depok menyisir ruang guru, ruang kelas, toilet, hingga lemari penyimpanan.
Petugas Gegana menggunakan peralatan khusus untuk mendeteksi benda mencurigakan yang berpotensi membahayakan.
Hingga kini, kepolisian masih menelusuri identitas pengirim email dan motif di balik ancaman tersebut, termasuk melakukan pelacakan digital.
Polisi mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, tidak menyebarkan pesan berantai yang belum terverifikasi, serta tetap waspada.
Kasus ini menjadi peringatan serius terhadap ancaman teror berbasis digital yang dapat menyasar fasilitas pendidikan dan menimbulkan keresahan publik.