bacakoran.co

Bentrok Demo Tolak PPN 12 Persen, Gas Air Mata dan Water Cannon Warnai Malam di Patung Kuda

Demo mahasiswa tolak PPN 12 persen di Jakarta--Ist

“Kami tidak akan mundur. Kami sepakat untuk bertahan hingga tuntutan diterima,” tegas Sabit.

BACA JUGA:Fakta Kenaikan PPN 12 Persen: Sudah Dirancang Sejak 2021, Bukan Kebijakan Baru

BACA JUGA:DJP Buka Suara Terkait Kekhawatiran Masyarakat Atas Kenaikan Pajak PPN 12 Persen

Polisi akhirnya memutuskan untuk menggunakan water cannon dan gas air mata guna memukul mundur massa.

Mahasiswa tetap bertahan dengan membentuk barikade manusia.

Beberapa mahasiswa terluka akibat bentrokan ini, sementara sejumlah polisi dilaporkan terkena lemparan botol dan benda lainnya.

Hingga malam hari, situasi di lokasi masih tegang dengan aparat terus berupaya membubarkan massa.

BACA JUGA:PPN Bakal Naik 12 Persen, 15 Karyawan Kemenkomdigi Malah Kena Dugaan Korupsi, Netizen: Mirisnya Negeriku!

BACA JUGA:Berikut Daftar Barang dan Jasa yang Disebutkan Sri Mulyani Terkena PPN 12 Persen Tahun 2025, Apa Saja?

Hingga berita ini ditulis, belum ada perwakilan pemerintah atau Istana yang menemui mahasiswa untuk berdialog.

Hal ini memicu kekecewaan mahasiswa yang menganggap pemerintah tidak berpihak kepada rakyat. 

“Kami ingin melihat keberpihakan pemerintah terhadap rakyat. Jika presiden tidak segera mengeluarkan Perppu, kami akan terus menggelar aksi,” kata Sabit.

Demonstrasi ini menjadi salah satu bentuk protes keras terhadap kebijakan PPN 12 persen yang dianggap memberatkan rakyat.

BACA JUGA:Kpopers Demo Tolak PPN 12 Persen Lightstick Menyala di Jakarta Pusat, Netizen: Hwaiting Chingudeul!

BACA JUGA:Petisi Desak Pemerintah untuk Batalkan PPN 12 Persen Tembus Sampai 109 Ribu Lebih Tanda Tangan

Bentrok Demo Tolak PPN 12 Persen, Gas Air Mata dan Water Cannon Warnai Malam di Patung Kuda

Ainun

Ainun


bacakoran.co -  mahasiswa dari bem seluruh indonesia (bem si) yang berlangsung di sekitar kawasan patung kuda, jakarta pusat, jumat malam, berubah menjadi ricuh.

aksi yang menolak kenaikan pajak pertambahan nilai (ppn) sebesar 12 persen itu diwarnai bentrokan antara mahasiswa dan kepolisian yang menggunakan water cannon dan gas air mata untuk membubarkan massa.  

koordinator lapangan aksi, sabit syahidan dari universitas negeri jakarta

menegaskan bahwa mahasiswa menuntut pemerintah membatalkan kebijakan ppn 12 persen melalui peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu).

“kami hanya memiliki tiga tuntutan: presiden mengeluarkan perppu pembatalan ppn 12 persen, pemerintah berhenti memeras rakyat, dan optimalisasi dana untuk kepentingan masyarakat. kami akan bertahan sampai tuntutan ini dipenuhi,” ujar sabit, dilansir tim bacakoran.co dari kanal youtube kompastv.

mahasiswa menganggap kenaikan ppn akan berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama masyarakat kecil.

menurut mereka, kenaikan pajak ini berpotensi memperburuk perekonomian rakyat yang sudah terpukul akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (phk) yang mencapai lebih dari 80 ribu kasus pada 2024.

demonstrasi yang dimulai sore hari ini awalnya berlangsung damai.

namun, menjelang malam, eskalasi meningkat saat polisi meminta membubarkan diri.

polisi menyampaikan imbauan agar aksi dilanjutkan keesokan hari.

“kami tidak akan mundur. kami sepakat untuk bertahan hingga tuntutan diterima,” tegas sabit.

polisi akhirnya memutuskan untuk menggunakan water cannon dan gas air mata guna memukul mundur massa.

mahasiswa tetap bertahan dengan membentuk barikade manusia.

beberapa mahasiswa terluka akibat bentrokan ini, sementara sejumlah polisi dilaporkan terkena lemparan botol dan benda lainnya.

hingga malam hari, situasi di lokasi masih tegang dengan aparat terus berupaya membubarkan massa.

hingga berita ini ditulis, belum ada perwakilan pemerintah atau istana yang menemui mahasiswa untuk berdialog.

hal ini memicu kekecewaan mahasiswa yang menganggap pemerintah tidak berpihak kepada rakyat. 

“kami ingin melihat keberpihakan pemerintah terhadap rakyat. jika presiden tidak segera mengeluarkan perppu, kami akan terus menggelar aksi,” kata sabit.

demonstrasi ini menjadi salah satu bentuk protes keras terhadap kebijakan ppn 12 persen yang dianggap memberatkan rakyat.

pemerintah diharapkan segera merespon aspirasi mahasiswa untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Tag
Share