bacakoran.co - kasus seorang guru sd yang menyuruh muridnya duduk di lantai gara-gara belum bayar spp bikin geger publik.
tersebut akhirnya terungkap oleh akun x @tukangbedah00 , yaitu haryati yang mengajar di sd swasta abdi sukma, kota medan.
"sosok bu haryati, guru sd swasta abdi sukma di kota medan yang nyuruh murid duduk di lantai gara-gara nunggak spp cuma 180 ribu. bayar sekolah urusan orang tua, kok anak kecil dipermalukan di antara temennya" @tukangbedah00
aksi ini setelah orang tua murid mengungkapkan perlakuan tidak menyenangkan tersebut.
haryati diketahui menyuruh seorang siswa laki-laki, ma (10), yang masih duduk di bangku kelas 4 sd untuk duduk di lantai saat pelajaran berlangsung.
alasannya, orang tua ma selama tiga bulan, dengan total tunggakan rp180 ribu.
ibu ma, kamelia, mengakui bahwa dirinya belum mampu melunasi spp anaknya sejak oktober hingga desember.
meski sudah meminta perpanjangan waktu kepada pihak sekolah dan bahkan berencana menjual ponsel untuk melunasi tunggakan, insiden ini tetap terjadi.
ketika datang ke sekolah, kamelia kaget melihat anaknya duduk di lantai.
hal ini membuat ma merasa malu dan sempat enggan pergi ke sekolah lagi.
kasus ini menyebar luas setelah diunggah oleh akun x (twitter) @tukangbedah00.
tidak hanya insiden tersebut, informasi pribadi haryati, seperti latar belakang pendidikan dan aktivitas media sosialnya, juga ikut terungkap.
menurut akun tersebut, haryati adalah lulusan spg 1 medan dan ikip alawshiliyah sebelum menjadi guru di sd swasta abdi sukma.
menanggapi kasus ini, kepala sekolah sd abdi sukma, juli sari, menyatakan bahwa insiden ini merupakan hasil miskomunikasi antara guru dan orang tua murid.
"miskomunikasi saja sebenarnya. sebenarnya anak itu tidak menerima rapor karena belum melunasi spp. tapi tidak jadi permasalahan sebenarnya,” katanya.
ia menegaskan bahwa pihak sekolah tidak memiliki aturan yang memperbolehkan menghukum siswa yang belum membayar spp dengan duduk di lantai.
"sebenarnya ini hanya kesalahpahaman. anak tersebut memang belum menerima rapor karena tunggakan spp, tetapi tidak ada aturan untuk menghukum siswa seperti itu," ujar juli sari.
sebagai buntut dari insiden ini, pihak yayasan sekolah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi kepada haryati.
kepala yayasan abdi sukma, ahmad parlindungan, menyampaikan bahwa haryati telah diskors sementara.
"kami yayasan akan memberikan pembebasan tidak mengajar atau skorsing sampai waktu yang ditentukan kemudian," tegasnya.
siswa sd di medan dihukum guru duduk dilantai selama 5 jam, diduga karena belum bayar spp 3 bulan
media sosial dihebohkan oleh video seorang siswa kelas 4 sd di medan yang dihukum gurunya belajar di lantai akibat menunggak spp selama tiga bulan.
hukuman belajar di lantai yang dijatuhkan gurunya kepada siswa tersebut berlangsung selama 5 jam dan telah berlangsung selama dua hari.
siswa itu dihukum duduk di lantai selama lima jam, dari pukul 08.00 hingga 13.00 wib.
dilansir dari laman radar kudus, sabtu (11/1), kamelia (38), ibu siswa tersebut, mengakui bahwa anaknya menunggak spp selama tiga bulan.
kamelia menjelaskan bahwa salah satu penyebab tunggakan spp adalah belum cairnya dana pip (program indonesia pintar) pada akhir tahun 2024.
sedangkan ia sendiri juga belum mempunyai uang untuk membayarnya.
awalnya, anaknya dilarang mengikuti ujian akhir semester (uas) saat kelas 3 sd karena tunggakan spp.
namun, setelah meminta perpanjangan waktu pembayaran, anaknya diizinkan mengikuti ujian.
setelah ujian, rapot hasil ujian dibagikan, namun, anaknya belum menerima rapot karena orang tuanya sakit dan tidak bisa hadir, serta tunggakan uang sekolah yang belum lunas.
untuk melunasi tunggakan spp anaknya, kamelia meminta waktu hingga 8 januari 2025 dan berencana menjual ponselnya.
sebelum berangkat sekolah, anak kamelia mengaku malu karena dihukum gurunya belajar di lantai selama dua hari.
setelah mendengar keluh kesah anaknya, kamelia memutuskan untuk segera datang ke sekolah.
sesampainya di kelas, kamelia melihat anaknya duduk di lantai sementara teman-temannya duduk di kursi, membenarkan cerita anaknya.
perselisihan dengan guru pun terjadi, hingga akhirnya kepala sekolah datang untuk melerai.
kepala sekolah telah meminta maaf kepada kamelia setelah perbincangan tersebut.
sementara itu, video kamelia yang mendapati anaknya belajar di lantai telah viral di media sosial dan menuai beragam komentar dari netizen.