Sebelum Tewas Dibacok Almarhum Pernah Cerita ke Tetangga, Sudah 2 Hari Suaminya Rajin Ngasah Parang
CEMBURU : Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawa ketika mengungkap motif Suami Bacok Istri (foto : ist)--
BACAKORAN.CO -- Peristiwa suami bacok istri hingga tewas di RT 8 Kelurahan Jogoboyo Kecamatan Lubuk Linggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan Kamis pagi (16/1) sekira pukul 08.00 WIB, hingga siang hari masih menjadi perbincangan warga.
Bahkan dari cerita tetangga terkuak jika Sabarudin alias Sabar, suami yang bacok istrinya Tini Sawitri alias Ngatirah hingga tewas, sudah 2 hari sebelum kejadian disebut-sebut rajin mengasah parang atau golok. Diduga parang itulah yang digunakannya untuk membacok korban hingga tewas.
Dikutip dari linggaupos.bacakoran.co, salah seorang tetangga korban yaitu Wahyu menceritakan jika almarhum pernah bercerita kepada istrinya jika sudah 2 hari sebelum kejadian, pelaku terlihat rajin mengasah parang.
Diceritakan Wahyu, pagi sebelum peristiwa pembacokan sadis itu, korban sempat membeli sayur ke warung istrinya. "Setiap pagi Ayuk Ngat (Ngatirah, red) ini memang beli sayur di warung istri saya. Pagi tadi dia cerita suaminya pengen dimasak sayur santan, tapi santan gak ada di warung kami. Korban pun beli di warung depan,"tuturnya.
BACA JUGA:Pagi Hari, Istri Dibacok Suami Hingga Tewas, Warga yang Menyaksikan Tak Berani Menolong
BACA JUGA:Update Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, 3 Oknum TNI AL Kena Pasal Pembunuhan Berencana Dengan Ancaman Mati
"Ayuk Ngat juga sempat cerita kalau sudah dua hari ini, suaminya rajin mengasah parang," imbuh Wahyu.
Bahkan Wahyu yang berprofesi sebagai tukang ojek mengakui jika setelah kejadian, dia tak sengaja bertemu Sabar di jalan dan minta diantar ke Polsek Lubuklinggau Utara. "Tadi waktu sedang mengantar penumpang, istri saya telepon ngasih tahu ada kejadian itu. Kemudian saya buru-buru mau pulang,"katanya.
"Ditengah jalan ngarah ke rumah, tiba-tiba motor saya di stop oleh Sabar. Dia minta antar ke Polsek," ungkap Wahyu.
Dengan perasaan cemas, ketika mengantar Sabar dengan sepeda motornya, Wahyu berpura-pura tidak mengetahui apa yang telah dilakukan Sabar terhadap istriya.
BACA JUGA:3 Karyawan Plaza Glodok Belum Ditemukan! Kebakaran Diduga Bermula dari Diskotek Lantai
BACA JUGA:TikTok Diblokir Total? Perusahaan Beberkan Langkah Strategis dan Nasib Karyawan!
Menurut Wahyu, dia kemudian memberanikan diri menanyakan ada apa dan bagaimana kondisi istri. "Karena kami memang akrab. Saya sempat tanya bagaimana kondisi Ayuk Ngat, dia (Sabar) hanya bilang jangan banyak tanya, antar saja kakak ke Polsek,"tutur Wahyu.
Kemudian menurut Wahyu, dengan alasan tidak tahu jalan ke Polres, dia setop ojek lainnya dan minta untuk antar Sabar ke Polres.
Wahyu yang mengaku cukup dekat dengan pelaku menceritakan jika sudah lama bertetangga dengan Ngatirah. "Dia (Ngatirah) juga sudah tiga kali menikah, Sabar merupakan suami ketiganya,"jelasnya.
"Suami pertama sudah cerai, punya dua anak. Anaknya ikut suaminya. Suami kedua juga cerai, punya dua anak ikut dia. Ketiga sama Sabar belum punya anak,"urainya.
BACA JUGA:Cair Tiap Hari, Saldo DANA Gratis Hingga Rp200.000 Cuma Main Game Lucky Farm Terbaik Tahun 2025
"Anaknya sudah besar semua. Yang disini paling kecil kelas dua SMA. Kebetulan tadi saya juga yang jemput ke sekolah," pungkasnya.
Diwartakan sebelumya, peristiwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Kamis pagi 16 Januari 2025 sekira pukul 08.00 WIB, terjadi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, tepatnya di RT 08 Kelurahan Jogoboyo Kecamatan Lubuklinggau Utara II.
Polisi Sebut Motif Pembunuhan Karena Cemburu
Sementara itu penyidik Polres Lubuklinggau, Kamis siang sekira pukul 12.00 WIB mengaku sudah meminta keterangan dari tersangka Sabar yang kini sudah diamankan.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan mengatakan, dari pengakuan sementara tersangka, penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia itu karena motif cemburu.
"Pembunuhan terjadi karena motif suami terlalu cemburu yang mengakibatkan istrinya meninggal dunia. Tersangka dan barang bukti berupa sebilah parang sudah kita amankan,"jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, seorang istri, Ngatirah (41) dianiaya dan di bacok oleh suaminya sendiri, Sabar (40). Korban terluka parah dan tewas di depan rumahnya.
Penganiayaan sadis itu sempat di saksikan sejumlah tetangga korban. Namun warga tak berani memberikan pertolongan karena melihat pelaku yang masih memegang senjata tajam berupa parang.
BACA JUGA:Fantastis! Kerugian Nelayan Akibat Pagar Laut di Tangerang Mencapai Rp9 Miliar dalam Lima Bulan Terakhir
Warga baru berani mendekat setelah pelaku kabur. Informasinya pelaku langsung menyerahkan diri ke kantor polisi. Sementara jenazah korban dievakuasi petugas kepolisian ke Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau.