bacakoran.co

Tanah Longsor di Tambang Giok Myanmar, 32 Korban Jiwa & Puluhan Rumah Tertimbun Lumpur

Tambang batu giok di Myanmar runtuh dimana merenggut setidaknya 32 nyawa.--

BACAKORAN.CO - Sebuah insiden tragis mengguncang kawasan Hpakant, negara bagian Kachin, Myanmar bagian utara.

Tambang batu giok yang menjadi sumber penghidupan warga runtuh pada Senin (13/1/2025), merenggut setidaknya 32 nyawa.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan di area tambang yang terkenal berbahaya tersebut.

Seorang pejabat pemerintah setempat yang tak ingin disebut namanya mengungkapkan bahwa setelah tiga hari pencarian tanpa henti, tim penyelamat berhasil menemukan 31 jenazah di lokasi kejadian.

BACA JUGA:Heboh! Beredar Video 4 WNI yang Minta Tolong Presiden Prabowo Karena Disekap di Myanmar: Kami Tidak Kuat Pak!

BACA JUGA:Heboh! Eks Anggota Dewan Menjadi Korban TPPO, Mantan DPRD Indramayu Terjebak di Myanmar

"Satu korban yang sempat dirawat di rumah sakit pada hari pertama insiden, akhirnya meninggal dunia," ujarnya seperti dilaporkan kantor berita Xinhua, Jumat (17/1/2025).

Tragedi ini dipicu oleh runtuhnya sebuah kolam lumpur di sekitar area tambang.

Tanah longsor yang terjadi tidak hanya menimbun tambang, tetapi juga menyapu setidaknya 57 rumah warga di sekitarnya.

Lumpur tebal bahkan sempat memblokir akses jalan utama, membuat proses evakuasi menjadi lebih sulit.

BACA JUGA:Hendak Tabrak Mobil Petugas, Pengedar Narkoba Dikejar Hingga Masuk Jurang, Begini Kronologinya

BACA JUGA:Update Kebakaran Glodok Plaza: Total 6 Jenazah Dievakuasi, Korban Hilang Bertambah Jadi 14 Orang

Menurut laporan dari Asia News Network/Eleven Media yang dikutip The Phnom Penh Post, longsoran besar ini menghancurkan pemukiman sekitar tambang, membuat puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal.

Meski jalanan kini telah dibuka kembali, trauma mendalam masih menyelimuti warga.

Tanah Longsor di Tambang Giok Myanmar, 32 Korban Jiwa & Puluhan Rumah Tertimbun Lumpur

Melly

Melly


bacakoran.co - sebuah insiden tragis mengguncang kawasan hpakant, negara bagian kachin, bagian utara.

tambang batu giok yang menjadi sumber penghidupan warga runtuh pada senin (13/1/2025), merenggut setidaknya 32 nyawa.

peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan di area tambang yang terkenal berbahaya tersebut.

seorang pejabat pemerintah setempat yang tak ingin disebut namanya mengungkapkan bahwa setelah tiga hari pencarian tanpa henti, berhasil menemukan 31 jenazah di lokasi kejadian.

"satu korban yang sempat dirawat di rumah sakit pada hari pertama insiden, akhirnya meninggal dunia," ujarnya seperti dilaporkan kantor berita xinhua, jumat (17/1/2025).

tragedi ini dipicu oleh runtuhnya sebuah kolam lumpur di sekitar area tambang.

tanah longsor yang terjadi tidak hanya menimbun tambang, tetapi juga menyapu setidaknya 57 rumah warga di sekitarnya.

lumpur tebal bahkan sempat memblokir akses jalan utama, membuat proses evakuasi menjadi lebih sulit.

menurut laporan dari asia news network/eleven media yang dikutip the phnom penh post, longsoran besar ini menghancurkan pemukiman sekitar tambang, membuat puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal.

meski jalanan kini telah dibuka kembali, trauma mendalam masih menyelimuti warga.

hpakant dikenal sebagai salah satu pusat tambang batu giok terbesar di dunia, namun juga menyimpan banyak risiko mematikan.

praktik penambangan yang tidak aman, ditambah pengelolaan yang minim pengawasan, sering kali menyebabkan bencana.

insiden seperti ini menjadi peringatan bagi pemerintah setempat untuk meningkatkan standar keamanan di kawasan tambang.

tim penyelamat bekerja keras selama tiga hari penuh untuk mencari di bawah timbunan lumpur.

medan yang sulit, ditambah cuaca buruk, menjadi tantangan utama mereka.

pejabat setempat mengatakan, hingga saat ini, jumlah korban tewas masih bisa bertambah mengingat luasnya area terdampak dan banyaknya warga yang dilaporkan hilang.

selain korban jiwa, insiden ini juga meninggalkan dampak sosial yang besar.

puluhan keluarga kehilangan rumah dan harta benda mereka.

beberapa warga menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah karena kurangnya perhatian pada keamanan tambang dan pemukiman sekitar.

kejadian ini menunjukkan perlunya langkah tegas dari pemerintah myanmar untuk mengatur dan mengawasi aktivitas tambang.

jika tidak, tragedi serupa bisa kembali terulang, merenggut lebih banyak nyawa dan menghancurkan kehidupan masyarakat di sekitar tambang.

hpakant mungkin terkenal dengan gioknya yang berharga, tetapi nyawa para pekerja dan warga di sekitarnya jauh lebih bernilai.

semoga insiden ini menjadi pengingat bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama.

Tag
Share