bacakoran.co

Dipanggil Menteri Satryo, Dua Pentolan Demo di Kemendikti Akui Salah dan Minta Maaf, Ada Intimidasi?

Setelah dipanggil Menteri Satryo ke kediamannya, dua orang yang dianggap sebagai pentolan aksi demo di Kemendikti disebut meminta maaf dan siap patuhi aturan yang berlaku.--istimewa

Ia pun menegaskan jika kebijakan tersebut dilakukan demi mencapai target kerja yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Pengakuan dan Permintaan Maaf

BACA JUGA:Menterinya Kabur Naik Mobil Saat Dikepung Pegawai Kemendikti, Demo Tetap Berlanjut

BACA JUGA:Kemendikti Saintek Buka Suara Terkait Demo Pegawai ASN Terhadap Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro

Setelah melalui diskusi yang cukup panjang, Satryo mengungkapkan jika kedua pegawai yang memimpin aksi demonstrasi tersebut akhirnya meminta maaf.

Mereka juga menyatakan siap mengikuti semua kebijakan dan aturan yang berlaku di kementerian.

"Setelah berdiskusi secara mendalam, mereka menyampaikan permintaan maaf atas aksi yang dilakukan dan berjanji untuk mematuhi peraturan yang ada," kata Satryo.

Ia memastikan para pegawai yang terkena rotasi atau mutasi tidak akan dirugikan, baik dari segi karier maupun kesejahteraan.

BACA JUGA:Netizen Kesal Kenapa Satryo Soemantri Tak Dilempar Batu dan Telor Saat Kabur Didemo: Tak Bertanggung Jawab!

BACA JUGA:Netizen Sebut Mendiktisaintek Satryo Soemantri Memalukan Kabur Saat Didemo, Mana Pake Mobil Dinas Pula!

Namun, Satryo juga menegaskan pentingnya kedisiplinan di lingkungan kementerian.

"Pegawai yang kami panggil hanya dua orang ini, karena sejak pagi mereka yang paling aktif mengorganisasi aksi unjuk rasa," tambahnya.

Sebelumnya, ratusan pegawai Kemendikti Saintek menggelar aksi demonstrasi.

Saat melakukan aksi, para pengunjuk rasa yang mengenakan pakaian serba hitam itu menyanyikan lagu Indonesia Raya.

BACA JUGA:Aksi Demo Ratusan Pegawai ASN Soal Pemecatan Mendadak, Kemendiktisaintek Siap Buka Dialog Terbuka

Dipanggil Menteri Satryo, Dua Pentolan Demo di Kemendikti Akui Salah dan Minta Maaf, Ada Intimidasi?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co -  dua pegawai yang dianggap sebagai motor penggerak di kementerian pendidikan tinggi, sains, dan teknologi () akhirnya dipanggil ke kediaman menteri satryo soemantri brojonegoro.

mereka pun dikabarkan meminta maaf dan berkomitmen untuk mematuhi aturan yang berlaku setelah pertemuan tersebut.

adapun aksi unjuk rasa yang diikuti ratusan aparatur sipil negara (asn) kemendikti tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap seorang pegawai yang diduga diberhentikan secara sepihak oleh pihak kementerian.

menurut menteri satryo, pertemuan itu berlangsung pada senin (21/1/2025) malam sekitar pukul 20.00 wib.

"kami memanggil dua tokoh yang memimpin aksi unjuk rasa di kediaman kami," ujar satryo dilansir dari kompas tv.

rotasi dan mutasi: langkah menuju reformasi

dalam pertemuan yang juga dihadiri pejabat kemendikti saintek lainnya, satryo menjelaskan jika kementeriannya tengah melaksanakan proses rotasi dan mutasi pegawai.

kebijakan ini, menurutnya, bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja, menciptakan profesionalisme, serta memastikan tata kelola organisasi berjalan dengan bersih dan efisien.

"kami sampaikan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari arahan presiden prabowo, yang menginginkan kinerja kementerian lebih terstruktur dan sesuai target," jelasnya.

rotasi dan mutasi, lanjut satryo, adalah hal yang wajar dalam sebuah organisasi yang ingin terus berkembang.

ia pun menegaskan jika kebijakan tersebut dilakukan demi mencapai target kerja yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

pengakuan dan permintaan maaf

setelah melalui diskusi yang cukup panjang, satryo mengungkapkan jika kedua pegawai yang memimpin aksi demonstrasi tersebut akhirnya meminta maaf.

mereka juga menyatakan siap mengikuti semua kebijakan dan aturan yang berlaku di kementerian.

"setelah berdiskusi secara mendalam, mereka menyampaikan permintaan maaf atas aksi yang dilakukan dan berjanji untuk mematuhi peraturan yang ada," kata satryo.

ia memastikan para pegawai yang terkena rotasi atau mutasi tidak akan dirugikan, baik dari segi karier maupun kesejahteraan.

namun, satryo juga menegaskan pentingnya kedisiplinan di lingkungan kementerian.

"pegawai yang kami panggil hanya dua orang ini, karena sejak pagi mereka yang paling aktif mengorganisasi aksi unjuk rasa," tambahnya.

sebelumnya, ratusan pegawai kemendikti saintek menggelar aksi demonstrasi.

saat melakukan aksi, para pengunjuk rasa yang mengenakan pakaian serba hitam itu menyanyikan lagu indonesia raya.

dalam video yang beredar dan viral di medsos x--sebelumnya twitter, tampak ada dua spanduk yang dibentangkan para pendemo.

satu spanduk bertuliskan, “institusi negara bukan perusahaan pribadi satryo dan istri”, yang bagian bawahnya diberi tagar #lawan #menteridzalim, #paguyubanpegawaidikti.

sedangkan spanduk satu lagi berbunyi “kami asn, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga”.

sementara dibagian depan pagar kantor kemendikti sains dan teknologi terbentang spanduk bertuliskan “pak presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat”.

tak  hanya itu, dalam foto yang dibagikan pengguna x tersebut terlihat papan bunga bertuliskan “luka satu adalah luka kita semua, ketidakadilan pada satu adalah ancaman bagi kita semua.”

Tag
Share