bacakoran.co

Viral di Sosmed Siswi SMA Sulthan Baruna di Cianjur Jalani Tes Kehamilan, Sekolah Klaim Dukungan Orang Tua

Ilustrasi siswi SMA SMA Sulthan Baruna wajibkan lakukan Tes Kehamilan --Kolase Bacakoran/Tiktok beri_tau

Nonong berencana memanggil Sarman untuk memberikan klarifikasi mengenai video viral tersebut serta urgensi dari kegiatan tes kehamilan tersebut.

"Kami akan meminta penjelasan dari Kepala Sekolah SMA Sulthan Baruna, tidak hanya terkait video yang viral, tetapi juga tentang pentingnya kegiatan ini bagi para siswi," ungkap Nonong.

BACA JUGA:Dinas Pertanian Bangka Belitung Siapkan 4.000 Vaksin PMK untuk Sapi Peternak, Upaya Proaktif Menjaga Pangan

BACA JUGA:Tragis! Bripda Faras Tewas Ditusuk Bandar Narkoba Saat Penggerebekan di Lahat, Dua Polisi Terluka Parah

Ia juga mengingatkan pentingnya etika dalam penggunaan media sosial di lingkungan sekolah, mengingat dampak psikologis yang mungkin dialami para siswi jika identitas mereka tersebar luas.

Nonong menekankan bahwa pihaknya secara rutin memberikan edukasi mengenai etika penggunaan media sosial kepada guru dan siswa. 

Meski demikian ia mengakui pihaknya tidak memiliki wewenang untuk memberikan sanksi kepada guru yang menyebarkan video tersebut.

Viral di Sosmed Siswi SMA Sulthan Baruna di Cianjur Jalani Tes Kehamilan, Sekolah Klaim Dukungan Orang Tua

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - belakangan ini media sosial di cianjur dihebohkan dengan video yang memperlihatkan sejumlah siswi sma sedang mengantre untuk menjalani tes kehamilan. 

video tersebut menunjukkan para siswi di , desa padaluyu, kecamatan cikadu, kabupaten cianjur yang didampingi oleh guru perempuan saat memasuki toilet untuk melakukan tes urine. 

kegiatan ini telah dilakukan selama dua tahun dan meskipun menimbulkan , pihak sekolah mengklaim bahwa kegiatan ini dilakukan dengan persetujuan orang tua murid.

penjelasan dari pihak sekolah

sarman kepala sekolah sma sulthan baruna, menyatakan bahwa kegiatan ini bukanlah tes kehamilan semata, melainkan bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.

tujuan utamanya adalah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kehamilan di kalangan siswi akibat pergaulan bebas atau tindak kejahatan seksual.

"jadi ada orang tua siswa yang datang, memberitahukan jika anaknya hamil. kemudian tidak melanjutkan sekolah. makanya kita jalankan program ini untuk memastikan para siswi terhindar dari pergaulan bebas," ujar kepala sma desa padaluyu dikutip

ia menambahkan bahwa kegiatan ini berawal dari insiden tiga tahun lalu di mana seorang siswi diketahui hamil dan harus dinikahkan.

sarman menekankan bahwa pihak sekolah tidak ingin kejadian serupa terulang dan berpotensi merusak masa depan siswi maupun nama baik sekolah.

oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan penuh dari komite sekolah dan orang tua.

reaksi dinas pendidikan jawa barat

menanggapi viralnya video tersebut, nonong winarti, kepala kantor cabang dinas (kcd) vi dinas pendidikan provinsi jawa barat, menyayangkan kebocoran informasi ini ke publik.

nonong berencana memanggil sarman untuk memberikan klarifikasi mengenai video viral tersebut serta urgensi dari kegiatan tes kehamilan tersebut.

"kami akan meminta penjelasan dari kepala sekolah sma sulthan baruna, tidak hanya terkait video yang viral, tetapi juga tentang pentingnya kegiatan ini bagi para siswi," ungkap nonong.

ia juga mengingatkan pentingnya etika dalam penggunaan media sosial di lingkungan sekolah, mengingat dampak psikologis yang mungkin dialami para siswi jika identitas mereka tersebar luas.

nonong menekankan bahwa pihaknya secara rutin memberikan edukasi mengenai etika penggunaan media sosial kepada guru dan siswa. 

meski demikian ia mengakui pihaknya tidak memiliki wewenang untuk memberikan sanksi kepada guru yang menyebarkan video tersebut.

Tag
Share