BACAKORAN.CO - Nama Daniel Marthin fenomenal di Daihatsu Indonesia Masters. Tak terkecuali saat kejuaraan itu dilaksanakan di Istora Senayan saat ini.
Ini karena Daniel Marthin sukses mengukir namanya sebagai juara di ganda putra dua kali, edisi 2023 dan 2024. Saat itu, dia juara berpasangan dengan Leo Rolly Carnando.
Pada ajang turnamen BWF Super 500 tahun ini, Daniel berpasangan dengan Muhammad Shohibul Fikri. Ganda putra yang debut di Japan Open 2024 itu terhenti langkahnya di babak 16 besar.
Mereka menyerah dari wakil Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Kim Won Ho dengan skor 19-21, 19-21 di Istora Senayan.
Daniel/Fikri takluk kepada wakil Korea Selatan karena kesulitan untuk keluar dari tekanan lawan. Saat sudah menemukan momentum untuk mengejar ketertinggalan, Fikri/Daniel lengah.
Situasi ini membuat mereka harus mengakui keunggulan wakil Negeri Ginseng dalam tempo 46 menit.
BACA JUGA:Asa Juara di Ganda Campuran Masih Terjaga, Rinov/Lisa Lolos Perempat Final Daihatsu Indonesia Masters 2025
“Kekalahan ini tidak sesuai dengan harapan kami. Kami berusaha maksimal keluar dari tekanan, mengejar poin di atas lapangan. Sayang saat terakhir kami lengah,” jelas Fikri.

Fikri/Daniel sudah bekerja keras di Istora Senayan, Jakarta.-pbsi-
Pasangan Fikri/Daniel menilai performa Kang/Kim tengah dalam performa menanjak. Tidak heran di laga ini pasangan Fikri/Daniel agak kewalahan sehingga harus bertekuk lutut di hadapan Kang/Kim.
"Kami melihat lawan sedang dalam kepercayaan diri tinggi. Dari laga-laga sebelumnya mereka juga bermain dengan baik,” ujar Fikri.
Fikri/Daniel membantah tidak menampilkan permainan terbaik di laga ini mengingat telah mempersiapkan dengan baik dalam latihan.
BACA JUGA:5 Wakil Indonesia Bertumbangan di Hari Kedua Babak 32 Besar Daihatsu Indonesia Masters 2025
Keduanya berharap bisa bermain lebih baik di turnamen berikutnya pada ajang Thailand Masters 2025 pekan depan.
Daniel Gagal Cetak Hat-trick Juara di Daihatsu Indonesia Maters, Bersama Fikri Ini Rencana Selanjutnya
Kumaidi
Kumaidi
bacakoran.co - nama daniel marthin fenomenal di daihatsu indonesia masters. tak terkecuali saat kejuaraan itu dilaksanakan di istora senayan saat ini.
ini karena daniel marthin sukses mengukir namanya sebagai juara di ganda putra dua kali, edisi 2023 dan 2024. saat itu, dia juara berpasangan dengan leo rolly carnando.
pada ajang turnamen bwf super 500 tahun ini, daniel berpasangan dengan muhammad shohibul fikri. ganda putra yang debut di japan open 2024 itu terhenti langkahnya di babak 16 besar.
mereka menyerah dari wakil korea selatan, kang min hyuk/kim won ho dengan skor 19-21, 19-21 di istora senayan.
daniel/fikri takluk kepada wakil korea selatan karena kesulitan untuk keluar dari tekanan lawan. saat sudah menemukan momentum untuk mengejar ketertinggalan, fikri/daniel lengah.
situasi ini membuat mereka harus mengakui keunggulan wakil negeri ginseng dalam tempo 46 menit.
“kekalahan ini tidak sesuai dengan harapan kami. kami berusaha maksimal keluar dari tekanan, mengejar poin di atas lapangan. sayang saat terakhir kami lengah,” jelas fikri.

fikri/daniel sudah bekerja keras di istora senayan, jakarta.-pbsi-
pasangan fikri/daniel menilai performa kang/kim tengah dalam performa menanjak. tidak heran di laga ini pasangan fikri/daniel agak kewalahan sehingga harus bertekuk lutut di hadapan kang/kim.
"kami melihat lawan sedang dalam kepercayaan diri tinggi. dari laga-laga sebelumnya mereka juga bermain dengan baik,” ujar fikri.
fikri/daniel membantah tidak menampilkan permainan terbaik di laga ini mengingat telah mempersiapkan dengan baik dalam latihan.
keduanya berharap bisa bermain lebih baik di turnamen berikutnya pada ajang thailand masters 2025 pekan depan.
“sebagai pemain kami selalu siap jika diturunkan di turnamen di mana pun,” ungkap daniel.
dengan hasil ini, sektor ganda putra tuan rumah tersisa fajar alfian/muhammad rian ardianto dan mohammad ahsan/hendra setiawan.
fajar/rian dijadwalkan menghadapi pasangan malaysia, low hang yee/ng eng cheong. adapun the daddies -sapaan akrab ahsan/hendra- melawan wakil negeri jiran lainnya, junaidi arif/roy king yap.