bacakoran.co -- pembangunan atau di lr serasan rt 2 kecamatan baturaja timur, kabupaten ogan komering ulu (oku), sumatera selatan, jumat pagi 24 januari 2025 sekira pukul 10.00 wib.
akibatnya tembok atau dinding saluran air setinggi sekira 2 meter dengan panjang 10 meter lebih yang dibangun kontruksi cor beton itu menimpa beberapa pekerja proyek tersebut.
peristiwanya terjadi saat pekerja melepas mal triplek yang di gunakan untuk menahan dinding cor yang informasinya baru 6 hari dikerjakan.
akibat kejadian itu 1 pekerja tewas di lokasi kejadian. korban tertimpa reruntuhan tembok yang ambruk pada bagian dada dan 2 pekerja lainnya dikabarkan luka luka hingga mengalami patah kaki. sementara 6 pekerja lainnya selamat.
setelah kejadian, korban dievakuasi oleh warga, petugas damkar dan aparat kepolisian menggunakan alat seadanya untuk mengeluarkan korban dari material dinding cor yang ambruk.
hingga jumat sore, belum diketahui, siapa penanggungjawab proyek atau kontraktor yang informasinya mendatangkan pekerja dari kota palembang itu.
keterangan yang dihimpun, setelah kejadian, pekerja yang tewas dilarikan ke rsud dr ibnu sutowo baturaja. korban tewas informasinya bernama adi putra. jumat siang korban langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga.
sementara korban patah kaki diketahui bernama irwansyah, setelah kejadian dilarikan ke rs antonio baturaja. "betul ada 1 pasien patah kaki atas nama irwansyah dirawat," kata humas rs antonio, suster tika.
rolan, salah seorang warga setempat yang rumahnya berada tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan, bahwa saat kejadian ia berada di dalam rumah dan mendengar suara benturan keras seperti dua kendaraan bertabrakan. "waktu mendengar suara keras, kami langsung lari ke depan rumah dan melihat ke arah jalan, tapi tidak ada kendaraan yang tabrakan,"ujarnya.
setelah itu kata rolan terdengar suara gaduh di arah belakang rumahnya atau lokasi proyek saluran air tersebut. "tadi ada yang tertimpa bangunan, ada yang kakinya patah karena tertimpa dan terjepit tembok itu,"ujar rolan kepada wartawan di lokasi kejadian yang sudah di pasang garis polisi.
rolan sendiri mengaku tidak tahu siapa penanggungjawab proyek itu, namun menurutnya seluruh pekerja di datangkan dari palembang. "yang kami dengar dari pemerintah desa, proyek ini katanya sepanjang 80 meter, sempat terbengkalai sekitar 2 bulan, sekarang dilanjutkan lagi. baru sekitar 6 hari bekerja,"tuturnya.
masih kata rolan, awalnya saluran air itu dibangun selebar 80 cm. namun kemudian warga minta kepada dinas pekerjaan umum agar bangunan itu di lebarkan menjadi 2 meter.
"nah ketika di bangun pondasinya tidak ada, cakar ayamnya tidak ada. besi-besinya (tiang, red) saja hanya di tancapkan ke dalam tanah tidak di cor,"ujarnya seraya mengatakan besi yang di gunakan besi ukuran 8 milimeter.
dikutip dari sumateraekspres.bacakoran.co, pelaksana tugas kadin damkar dan penyelamatan oku zainuri membenarkan adanya insiden tersebut. dia mengatakan jika ketinggian dinding saluran air yang ambruk sekira 2 meter.
kasus kecelakaan kerja ini masih di selidiki sat reskrim polres oku. "anggota satreskrim polres oku sudah turun ke lokasi. insiden kecelakaan kerja ini masih dalam penyelidikan," ujar kasat reskrim polres oku, iptu redho aqus suhendra.