bacakoran.co

Boleh atau Bid’ah? Ini Pandangan 4 Mazhab tentang Hukum Perayaan Isra Mi’raj, Wajib Tau Nih!

Hukum memperingati isra mi'raj dalam pandangan para ulama--Ist

Boleh atau Bid’ah? Ini Pandangan 4 Mazhab tentang Hukum Perayaan Isra Mi’raj, Wajib Tau Nih!

Ainun

Ainun


bacakoran.co -  merupakan peristiwa luar biasa dalam sejarah islam yang menandai perjalanan spiritual nabi muhammad saw dari masjidil haram di mekah ke di palestina, kemudian naik ke langit untuk menerima perintah shalat.

setiap tahunnya, umat islam di berbagai belahan dunia memperingati isra mi’raj dengan berbagai cara.

namun, apakah merayakan peristiwa ini diperbolehkan dalam islam?

para ulama dari empat mazhab besar hanafi, maliki, syafi’i, dan hambali memiliki pandangan yang berbeda mengenai hukum perayaan isra mi’raj.  

berikut hukum merayakan isra mi'raj dalam 4 mazhab. 

1. pandangan mazhab hanafi

mazhab hanafi berpendapat bahwa merayakan isra mi’raj adalah bid’ah, yang berarti sesuatu yang tidak pernah dicontohkan oleh nabi muhammad saw, para sahabat, atau generasi setelahnya.

dalam pandangan mereka, tidak ada dalil yang kuat dari maupun hadis yang menunjukkan bahwa perayaan ini dianjurkan.

mereka menekankan bahwa islam telah menetapkan hari-hari besar yang wajib dirayakan, seperti idul fitri dan idul adha.

oleh karena itu, menambahkan perayaan baru dianggap sebagai tindakan yang tidak disyariatkan dan sebaiknya dihindari.  

2. pandangan mazhab maliki

berbeda dengan mazhab hanafi, mazhab maliki menganggap merayakan isra mi’raj sebagai sunnah yang dianjurkan.

selama dilakukan dengan cara yang tidak bertentangan dengan ajaran islam.

menurut mereka, perayaan ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kecintaan kepada nabi muhammad saw dan mengenang kebesaran peristiwa isra mi’raj.

namun, mereka juga menekankan bahwa perayaan harus diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti pengajian, pembacaan sirah nabi, dan refleksi atas hikmah dari peristiwa tersebut.  

3. pandangan mazhab syafi’i

mazhab syafi’i memiliki pandangan yang lebih moderat dengan menyatakan bahwa merayakan isra mi’raj adalah mubah atau diperbolehkan.

selama tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan syariat .

dalam pandangan mereka, selama perayaan tersebut bertujuan untuk memperdalam pemahaman umat tentang agama dan meningkatkan ketakwaan, maka hal itu diperbolehkan.

akan tetapi, mereka memperingatkan agar tidak berlebihan dalam merayakan hingga melibatkan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran islam.  

4. pandangan mazhab hambali

mazhab hambali cenderung lebih ketat dalam menanggapi perayaan isra mi’raj, dengan menyatakan bahwa perayaan tersebut makruh atau tidak disukai.

mereka berpendapat bahwa tidak ada contoh dari rasulullah saw maupun para sahabat yang merayakan isra mi’raj, sehingga hal ini lebih baik ditinggalkan.

menurut mereka, yang lebih utama adalah mengambil hikmah dari peristiwa ini dan berfokus pada pelaksanaan perintah shalat yang menjadi inti dari isra mi’raj.  

meskipun terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, semua sepakat bahwa isra mi’raj adalah yang mengandung banyak hikmah.

perbedaan pandangan terkait hukum perayaan ini menunjukkan fleksibilitas dalam islam selama tetap dalam batas-batas syariat.

yang terpenting adalah mengambil pelajaran dari isra mi’raj, seperti memperkuat ibadah shalat dan meningkatkan keimanan kepada allah swt.

Tag
Share