bacakoran.co

Investor Gelisah, Kebijakan Tarif Impor Trump Guncang Wall Street, Begini Dampaknya ke Perekonomian!

Presiden AS Donald Trump berencana terapkan tarif impor baru yang alami kenaikan signifikan untuk produk masuk dari China, Kanada dan Meksiko sehingga dikhawatirkan memicu gejolak ekonomi.--istimewa

BACAKORAN.CO – Pasar keuangan Amerika Serikat (AS) tengah dibayangi ketidakpastian setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang agresif.

Trump berencana menerapkan tarif 25 persen untuk barang yang masuk dari Meksiko dan Kanada, serta 10 persen untuk produk asal China.

Keputusan ini menuai reaksi tajam dari investor dan pelaku pasar, terutama di Wall Street, yang khawatir kebijakan tersebut akan memicu gejolak ekonomi.

Pasar Mulai Menantang Trump?

BACA JUGA:Kanada Balas Donald Trump! Kenakan Tarif 25 Persen Pada Produk Impor AS

BACA JUGA:Donald Trump Komentari tabrakan Maut Antara Pesawat Penumpang Dengan Helikopter Militer Black Hawk

Hingga saat ini, kebijakan ekonomi Trump sebagian besar mendapat dukungan dari pasar.

Namun, dengan rencana tarif baru yang berpotensi mendorong inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi, situasi bisa berubah drastis.

"Sejauh ini pasar cenderung berpihak pada Trump, tetapi kali ini bisa berbeda. Untuk pertama kalinya, pasar mungkin akan menantangnya," ujar Kepala

Investasi Siebert Financial, New York, seperti dilansir dari Reuters.

BACA JUGA:Trump Tegaskan Kesalahan Obama dalam Insiden Tragis di Langit Washington, Desak Reformasi Penerbangan

BACA JUGA:Plot Twist! Pembekuan Dana Bantuan AS Oleh Trump Dibatalkan, Ada Apa?

Beberapa investor masih berharap kebijakan ini hanyalah bagian dari strategi negosiasi Trump dan tidak akan benar-benar diterapkan.

"Dengan adanya jeda dalam implementasi, masih ada kemungkinan bahwa ini hanya taktik Gedung Putih untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik," ujar Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, sebuah kantor investasi di New Vernon, New Jersey.

Investor Gelisah, Kebijakan Tarif Impor Trump Guncang Wall Street, Begini Dampaknya ke Perekonomian!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – pasar keuangan amerika serikat (as) tengah dibayangi ketidakpastian setelah presiden mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang agresif.

trump berencana menerapkan tarif 25 persen untuk barang yang masuk dari meksiko dan kanada, serta 10 persen untuk produk asal china.

keputusan ini menuai reaksi tajam dari investor dan pelaku pasar, terutama di , yang khawatir kebijakan tersebut akan memicu gejolak ekonomi.

pasar mulai menantang trump?

hingga saat ini, kebijakan ekonomi trump sebagian besar mendapat dukungan dari pasar.

namun, dengan rencana tarif baru yang berpotensi mendorong inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi, situasi bisa berubah drastis.

"sejauh ini pasar cenderung berpihak pada trump, tetapi kali ini bisa berbeda. untuk pertama kalinya, pasar mungkin akan menantangnya," ujar kepala

investasi siebert financial, new york, seperti dilansir dari reuters.

beberapa investor masih berharap kebijakan ini hanyalah bagian dari strategi negosiasi trump dan tidak akan benar-benar diterapkan.

"dengan adanya jeda dalam implementasi, masih ada kemungkinan bahwa ini hanya taktik gedung putih untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik," ujar rick meckler, mitra di cherry lane investments, sebuah kantor investasi di new vernon, new jersey.

dampak besar bagi perusahaan as

jika tarif ini benar-benar diberlakukan, dampaknya akan sangat terasa bagi perusahaan-perusahaan di indeks s&p 500.

para analis dari barclays memperkirakan bahwa kebijakan ini bisa mengurangi pendapatan perusahaan-perusahaan di s&p 500 hingga 2,8%, termasuk akibat potensi aksi balasan dari negara-negara yang terdampak.

di sisi lain, para ekonom di goldman sachs memprediksi bahwa tarif menyeluruh terhadap kanada dan meksiko akan berdampak serius bagi ekonomi as:

- inflasi inti bisa meningkat sebesar 0,7 persen

- produk domestik bruto (pdb) as terancam turun sebesar 0,4 persen

investor takut inflasi melonjak, federal reserve dalam dilema

kenaikan tarif impor berisiko membuat harga barang lebih mahal, yang bisa mendorong kenaikan inflasi.

ini menjadi perhatian serius bagi investor karena inflasi yang tinggi bisa memaksa federal reserve (the fed) untuk menunda pemangkasan suku bunga.

minggu lalu, bank sentral as memutuskan untuk menghentikan sementara siklus pemotongan suku bunga, menambah ketidakpastian bagi pasar.

dengan semua faktor ini, wall street kini berada di persimpangan jalan, menunggu kepastian apakah kebijakan trump benar-benar akan diterapkan atau hanya sekadar ancaman negosiasi.

jika benar-benar diterapkan, bukan tidak mungkin pasar keuangan as akan mengalami gejolak besar dalam beberapa bulan ke depan.

Tag
Share