Kakak Ipar Sekdes Kohod Tiba-Tiba Menghilang Saat Diminta KTP oleh Bareskrim, Ada Apa?
Kakak ipar sekdes kohod tiba-tiba menghilang saat diminta KTP oleh Bareskrim--
Namun, setelah diberikan penjelasan mengenai legalitas penyitaan, komputer tetap dibawa oleh tim penyidik dalam kantong plastik bening berlogo Bareskrim Polri.
Selain Marmadi, Ketua RT 05/02, Muhammad Sobirin juga diminta menunjukkan KTP-nya.
BACA JUGA:Sebelum Menjabat Kades Kohod, Arsin Ternyata Bekerja Sebagai Kuli dan Bank Keliling, Ini Faktanya!
BACA JUGA:Kades Kohod Gunakan Nama Orang Lain Sebagai Pemilik Mobil Mewah, Kok Bisa?
Berbeda dengan Marmadi, Sobirin bersikap koperatif dan langsung menyerahkannya kepada tim penyidik tanpa perlawanan.
Sementara itu, keberadaan Marmadi masih menjadi tanda tanya.
Hilangnya pria tersebut semakin menimbulkan kecurigaan, mengingat upayanya untuk menghalangi penyitaan barang bukti.
Penggeledahan yang dilakukan tim penyidik Bareskrim Polri ini berkaitan dengan dugaan pemalsuan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM).
Tim yang terdiri dari lima anggota Bareskrim Polri, satu inafis Polres Metro Tangerang Kota, dan dua Binamas mulai melakukan penggeledahan di rumah Ujang Karta sejak pukul 19.33 WIB.
Seluruh ruangan disisir secara menyeluruh, mulai dari ruang kerja, kamar tidur, ruang tamu hingga ruang keluarga.
Proses penggeledahan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB, dan penyidik berhasil menyita beberapa dokumen penting serta satu unit komputer yang diyakini menyimpan data terkait kasus ini.
Kasus pemalsuan dokumen tanah ini menjadi sorotan setelah muncul dugaan bahwa dana besar telah disiapkan untuk pengurusan surat-surat tanah terkait proyek PIK 2.