bacakoran.co - tagar trending #kaburajadulu masih berlanjut di media sosial dan jadi topik pembahasan paling ramai anak muda.

dari kabar yang beredar, dalam postingan x mengungkapkan bahwa ia pernah kabur dari indonesia pada tahun 1998.

"pada pertengahan tahun 1998, saya dituduh macam-macam. karenanya, saya memilih untuk mengasingkan diri ke yordania." tulisnya di platform x pada 26 februari 2014.

hal ini ramai jadi perbincangan netizen dan banyak mendapat respon komentar dan likes, bahkan tembus sampapi 2.2m views di paltform x akun jejak digital @arsipaja.

salah seorang netizen bahkan sampai menyebut bahwa presiden prabowo adalah pencetus trend kaburajadulu pertama di indonesia.

"dia yang bikin trend pertama jir wkwk" tulis akun x/@netizenbaikkkk.

bahkan, presiden prabowo digadang sebagai alumnus pertama kaburajadulu.

"wkwkwk ternyata belio alumnus pertama kaburajadulu" tulis akun x/@paim_ngetwit.

trend kaburajadulu masih berlanjut di media sosial, bahkan banyak para muda-mudi indonesia yang sudah diluar negeri ikut menyuarakan pendapatnya.

berikut awal mula seruan#kaburajadulu dimulai yang diduga mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap isu sosial-politik, menyerukan perubahan melalui demokrasi inklusif dan responsif selengkapnya.

trending lima di x () seruan tagar #kaburajadulu mencapai 52 ribu. 

tagar kaburajadulu menjadi  dan banyak digunakan oleh pengguna media sosial yang merasa gerah dengan berbagai permasalahan di indonesia. 

lantas dari mana asal mula tagar #kaburajadulu dan mengapa bisa menjadi begitu populer?

tagar #kaburajadulu sebenarnya berawal dari keresahan para  terhadap berbagai isu yang terjadi di tanah air. 

isu-isu tersebut meliputi sulitnya mendapatkan pekerjaan, ketidakpastian ekonomi, hingga kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak tepat dan sering kali menimbulkan kontroversi. 

kondisi ini membuat banyak orang merasa frustasi dan ingin meninggalkan segala persoalan yang ada.

awalnya, ungkapan "kabur aja dulu" muncul sebagai candaan di antara para pengguna media sosial. 

namun seiring waktu frasa ini berubah menjadi sebuah bentuk kritik yang lebih serius terhadap situasi sosial dan politik di indonesia. 

ungkapan ini kemudian menjadi simbol perlawanan terhadap sistem birokrasi yang dianggap lamban, kurang transparan, dan sering kali gagal memenuhi harapan masyarakat.

fenomena tagar #kaburajadulu menyoroti adanya kesenjangan yang lebar antara janji-janji politik yang disampaikan oleh para pejabat dan kenyataan yang dirasakan oleh masyarakat. 

seringkali retorika yang disampaikan oleh pemerintah tidak sejalan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, sehingga menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat.

media sosial pun menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengekspresikan kekecewaan mereka.

pesan ini semakin kuat dengan banyaknya dukungan dari pengguna media sosial lainnya yang menunjukkan bahwa perubahan mendasar dalam pola pikir dan sikap para pejabat sangat diperlukan.

tagar ini mencerminkan krisis kepercayaan yang mendalam terhadap para pejabat negara.

dalam konteks ini ungkapan tersebut bukan hanya menunjukkan keputusasaan, tetapi juga merupakan seruan untuk perubahan mendasar yang harus segera diwujudkan.