Lerai Tawuran, Ketua RT di Ulak Paceh Jaya Luka Bacok, Sempat Dirawat Lalu Tewas, Ini Wajah Pelaku Tawurannya

TAWURAN : Beberapa Terduga Pelaku Tawuran di Desa Ulak Paceh Jaya yang diamankan polisi. (foto: fb; Muba Akor) --
BACAKORAN.CO -- Peristiwa berdarah, Senin malam 17 Februari 2025 sekira pukul 21.00 WIB terjadi di Desa Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Diduga berusaha melerai tawuran antar remaja yang terjadi di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera yang berada di desanya, Yusmeriyanto (41), Ketua RT 009 Dusun III Desa Ulak Paceh Jaya, tewas.
Pria itu sempat mendapat perawatan di RSUD Sekayu, lalu paginya dikabarkan tewas mengenaskan dengan luka menganga di kepalanya, diduga akibat terkena sabetan benda tajam yang dibawa pelaku tawuran.
Belum diketahui pasti bagaimana tawuran yang diduga melibatkan puluhan remaja bersenjata tajam dari desa yang berbeda tersebut bisa terjadi malam itu.
BACA JUGA:Nahas! Polisi Ciputat Disiram Air Keras Saat Bubarkan Tawuran, Motor Dirampas Pelaku
BACA JUGA:Remaja dan Pelajar Saling Tantang Tawuran Via Medsos, Begini Tindakan Aparat Polres Prabumulih
Diduga, melihat kejadian itu, Yusmeriyanto yang dikenal sebagai sosok peduli lingkungan berusaha melerai agar tak terjadi korban dan meresahkan warga.
Namun upaya Yusmeriyanto itu malah mendapat perlawanan dari para pelaku tawuran. Disaat dia lengah, informasinya dari arah belakang ada yang menyerangnya dengan benda tajam.
Sabetan benda tajam itu mengenai bagian kepalanya hingga pria itu ambruk. Melihat hal itu, sejumlah warga lainnya berusaha menyelamatan korban. Pria itu dilarikan ke RSUD Sekayu untuk mendapatkan pertolongan.
Setelah sempat mendapat perawatan, Selasa pagi (18/2) sekira pukul 06.00 WIB beredar informasi jika nyawa Yusmeriyanto tak tertolong.
BACA JUGA:SNBP 2025: Ini 6 Universitas Kedokteran Terbaik di Indonesia dengan Daya Tampung Terbesar!
Dikutip dari sumateraekspres.bacakoran.co, Sekretaris Desa (Sekdes) Ulak Paceh Jaya, Dede, membenarkan bahwa tawuran di wilayahnya sudah terjadi beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.
"Tawuran ini sudah terjadi 3 hingga 4 kali dan selalu dibubarkan pihak kepolisian. Namun, tetap terulang kembali. Puncaknya semalam, saat Pak RT mencoba membubarkan, ia malah menjadi korban," jelas Dede.