bacakoran.co

Apakah Sah Baca Doa Niat Puasa Ramadan Pakai Bahasa Indonesia? Simak Penjelasan Ustad Teuku Otman!

Penjelasan Ustad Teuku Otman Mengenai Baca Doa Niat Puasa Ramadan Pakai Bahasa Indonesia--Kolase

Hal ini juga disabdakan oleh Rasululllah SAW., tidak akan lurus iman seorang hamba sebelum dia meluruskan hatinya. Dan, tidak akan lurus hati seorang hamba sebelum meluruskan lisannya.

"Maka inilah alasan kita harus melafazkan niat agar kita berfokus pada ibadah," tutur Ustadz Teuku.

BACA JUGA:Sritex Resmi Bangkrut! 10.000 Karyawan Di-PHK, Ini Penyebab Runtuhnya Raksasa Tekstil Indonesia

BACA JUGA:Pemain RB Leipzig Laris Manis Bak Kacang Goreng, Diincar Klub Top Inggris dan Spanyol

Dari penjelasan Ustadz Teuku Otman di atas, kita dapat emnyimpukan bahwa melafazkan niat sebelum ibadah adalah sunnah.

Sementara itu, hal yang paling terpentingnya yaitu ada pada niat atau hati kita untuk menjalankan ibadah.

Tentu hal ini berlaku juga pada niat puasa Ramadan, kita perlu meluruskan hati untuk berniat berpuasa Ramadan, dan barulah kita dapat melafazkan bacaan niat yang sesuai syariat.

Jadi, melafazkan niat dengan bahasa Indonesia tidak akan bermasalah, yang terpenting adalah niat dari hati untuk menjalankan ibadah tersebut.

Apakah Sah Baca Doa Niat Puasa Ramadan Pakai Bahasa Indonesia? Simak Penjelasan Ustad Teuku Otman!

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - apakah akan sah jika kita membaca doa niat berpuasa ramadan dengan menggunakan bahasa indonesia?

niat memang menjadi salah satu pilar penting dalam melakukan apapun, termasuk beribadah puasa ramadan.

niat puasa ramadan biasanya dibaca ketika sahur atau setelah salat tarawih agar tidak kelupaan membaca niat.

namun, ada saja dari kita yang memilih untuk membaca niat dengan menggunakan bahasa indonesia alih-alih membaca arabnya.

hal ini kerap memicu perdebatan di kalangan masyarakat muslim, karena bertentangan dengan ilmu yang didapatkan.

oleh karena itu, kita perlu menyimak dari ahlinya, yaitu .

mengutip kanal youtube tribunnews, ustadz h. teuku otman menjelaskan bahwa lafaz niat dan niat memiliki perbedaan. perbedaan ini mengikuti mazhab yang juga berbeda.

"contohnya dalam mazhab imam syafi'i melafazkan niat sebelum takbir berarti namanya mustahab dan hal itu sunnah," kata ustadz teuku otman.

"hal ini belum tentu berniat, karena bacaan yang kita ucapkan adalah lafaz niat, sementara rukun di dalam salat itu ada niat,"

"ustadz teuku otman kembali menjelaskan bahwa yang dikatakan talafus biniat itu diucapkan niat agar yang diucapkan manusia bisa tertancap di hati.

hal ini juga disabdakan oleh rasululllah saw., tidak akan lurus iman seorang hamba sebelum dia meluruskan hatinya. dan, tidak akan lurus hati seorang hamba sebelum meluruskan lisannya.

"maka inilah alasan kita harus melafazkan niat agar kita berfokus pada ibadah," tutur ustadz teuku.

dari penjelasan ustadz teuku otman di atas, kita dapat emnyimpukan bahwa melafazkan niat sebelum ibadah adalah sunnah.

sementara itu, hal yang paling terpentingnya yaitu ada pada niat atau hati kita untuk menjalankan ibadah.

tentu hal ini berlaku juga pada niat puasa ramadan, kita perlu meluruskan hati untuk berniat berpuasa ramadan, dan barulah kita dapat melafazkan bacaan niat yang sesuai syariat.

jadi, melafazkan niat dengan bahasa indonesia tidak akan bermasalah, yang terpenting adalah niat dari hati untuk menjalankan ibadah tersebut.

Tag
Share