bacakoran.co - pelajar bernama pandu brata syahputra siregar yang merupakan pelajar sma kelas 12 sma katolik panti budaya harus meregang nyawa diduga akibat ditendang oleh oknum kepolisian.
hal ini juga di posting oleh akun sosial media x yang memberikan informasi mengenai bagaimana hal ini bisa menimpa pandu brata syahputra siregar.
dalam cuitan akun x , ia memberikan sedikit informasi mengenai pandu dan bagaimana pandu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan sampai kehilangan nyawa.
"nama dia pandu brata syahputra siregar, dia yatim dan satu marga dengan opung boruku, jadi masih satu kerabat. polisi bilang dia pakai narkoba, padahal dia ngerokok pun tidak. btw, adekku ini sering juara lomba lari, cita-citanya jadi tentara. adekku ini dibunuh polisi" cuit akun tersebut dikutip dari akun x @, kamis (13/3/2025).
kronologi dugaan penganiayaan
dilansir dari tribunmedan, peristiwa berawal saat pihak polsek simpang empat melakukan pembubaran aksi balap liar dan kebetulan korban tengah menonton bersama 5 teman lainnya, minggu (9/3/2025).
"jadi awalnya dia ini nonton balap lari sama teman-temannya, di dekat pt sintong. kemudian, ada polisi dua sepeda motor ngejar bubarkan balap itu. karena kewalahan, mereka satu sepeda motor tarik lima," ungkap keluarga korban, selasa (11/3/2025).
saat pihak kepolisian datang karena takut ia langsung melarikan diri, saat dikejar pihak kepolisian, korban berboncengan dengan lima teman tersebut dan melompat kemudian mengalami luka di wajah, kemudian dibawa petugas ke polsek simpang empat.
"setelah dikejar, satu orang lompat kemudian lari. lepas dari kejaran polisi. saat korban yang lompat, terjatuh dan pengakuan korban saat itu langsung ditendang sebanyak dua kali," ungkapnya.
setelah diamankan, korban kemudian sempat dibawa ke polsek simpang empat dan dijemput dan dibawa berobat.
"berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, diagnosa dari dokter itu ada yang bocor bagian dalamnya. kalau tidak salah lambungnya," ungkapnya.
ungkapnya terdapat beberapa luka lain dibagian kepala dan wajah korban, saat ini keluarga masih berdiskusi mengenai rencana melaporkan kejadian ini ke propam polres asahan.
"korban ini anak yatim piatu. saat ini sudah dalam proses pemakaman, laporan ini kami masih pertimbangkan apakah akan membuat laporan karena masalah biaya juga," ungkapnya.
