Gencatan Senjata Setengah Hati? Putin Setop Serangan ke Ukraina, Ajukan Syarat Ini untuk Damai Permanen!
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan menyetujui gencatan senjata terhadap infrastruktur energi Ukraina dan ajukan syarat Ukraina tidak boleh gabung NATO.--istimewa
Lalu, gencatan senjata harus memastikan Ukraina tidak bisa memperkuat pasukannya.
Selain itu, keamanan hukum Rusia harus dijamin dalam negosiasi damai.
BACA JUGA:Putin Naik Pitam! Negara Pemasok Senjata Ukraina Terancam Serangan Balasan
Putin pun tetap berpegang teguh pada tuntutan utama Rusia, yaitu Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO, harus didemiliterisasi, serta harus mengakui empat wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2022.
Negosiasi Damai Dimulai, Tapi Tantangan Besar Menanti
Gedung Putih mengumumkan jika Washington dan Moskow telah menyepakati untuk segera memulai negosiasi perdamaian di Timur Tengah.
Pembicaraan ini akan membahas gencatan senjata maritim di Laut Hitam, penghentian perang secara penuh, kesepakatan perdamaian jangka panjang.
BACA JUGA:Putin Pertimbangkan Doktrin Nuklir Baru, Perang Dunia 3 Segera Berkobar?
Namun, posisi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky masih belum jelas.
Ia menyatakan ingin berbicara langsung dengan Trump untuk memahami lebih dalam apa yang sebenarnya dibahas antara AS dan Rusia.
"Saya ingin mengetahui secara rinci apa yang ditawarkan Rusia kepada Amerika atau sebaliknya," kata Zelensky dalam konferensi pers daring.
Dunia Bereaksi: Langkah Awal atau Perang Berlanjut?
BACA JUGA:Makin Memanas! Presiden Vladimir Putin Menambah Angakatan Bersenjata Rusia Menjadi 2,4 Juta Orang