Siapa Saja 7 Wakil Indonesia Lolos Babak 8 Besar Badminton Asia Championship 2025? Ini Daftarnya

Jafar/Felisha saat berjuang amankan tiket 8 besar Badminton Asia Championship 2025-pbsi-
Lalu atlet lainnya yang melangkah ke babak 8 besar adalah tunggal putra Jonatan Christie. Atelt yang karib disapa Jojo ini akan ketemu wakil China, Guang Zu Lu.
Selanjutnya ada wakil dari ganda putra di babak 8 besar. Mereka adalah Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin yang akan menantang wakil China, Wei Keng Liang/Chang Wang.
Lalu Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang akan ketemu wakil Taiwan, Kuang Heng Liu/Po Han Yang dan Fajar ALfian/Muhammad Rian Ardianto menantang wakil Malaysia, Aaron Chia/Wooi Yik Soh.
Indonesia juga meloloskan wakil dari ganda putri. Ini setelah Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melaju ke babak 8 besar dengan menantang wakil Jepang, Nami Matsuyama/chiharu Shida.
Wakil di tunggal putri tidak ada. Ini setelah Gregoria Mariska Tunjung tumbang di babak 16 besar.
Gregoria Mariska Tunjung takluk kepada wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun 17-21, 21-18, 12-21. Kekakalahan Gregoria ini tak lepas dari gagal antisipasi permainan lawan yang sudah mengetahui cara bermain Gregoria.
BACA JUGA:Rinov dan Fadia Termotivasi Tampil di Badminton Asia Mixed Team Championships 2025, Ini Gegaranya
"Kim Ga Eun bisa dibilang dari awal sudah tahu akan main seperti apa. Sudah menyiapkan pola untuk mengincar titik-tiitk lemah saya," jelas Gregoria.
"Di game pertama sebenarnya sudah cukup nyaman, bisa unggul tiga poin tapi akhirnya malah bisa terkejar. Sayang saat poin 17-17 saya tidak bisa konsisten permainannya, banyak sekali buang poin," lanjutnya.
Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak 16 besar-pbsi-
Kata Gregoria, pertarungan game kedua sangat ketat. Game ini bisa diambilnya meski harus susah payah untuk paksakan game ketiga.
"Di game ketiga, dia celahnya sudah tertutup semua, sudah membaca kemana serangan akan saya tempatkan, kemana bola akan saya olah sudah antisipasi. Sebelum saya mendapat serangan, dia sudah mengubah duluan," ujarnya.
"Dengan laju shuttlecock yang cenderung lambat memang cukup sulit bagi saya untuk melakukan variasi-variasi yang saya punya. Saya harus belajar lagi untuk mengatasi hal ini," lanjutnya.
"Selain itu, saya akui belum ada perkembangan yang signifikan dari perbaikan setelah All England tapi saya akan tetap berusaha dengan keras. Apa yang masih kurang terus diperbaiki," tukasnya.