Serangan Israel di Dekat Titik Bantuan Rafah Tewaskan 30 Orang, Dunia Internasional Soroti Dampaknya
Serangan israel di dekat titik bantuan rafah tewaskan 30 orang--
Namun dalam insiden sebelumnya pada 28 Mei 2025, militer Israel sempat mengklaim bahwa pasukannya hanya melepaskan tembakan peringatan di luar kompleks GHF untuk mengendalikan situasi, saat ribuan warga Palestina mendatangi titik distribusi bantuan secara bersamaan.
Pada hari itu, Hamas menuduh Israel membunuh tiga warga Palestina dan melukai puluhan lainnya, tetapi tuduhan itu dibantah oleh pihak GHF.
BACA JUGA:Jaja Mihardja Dirawat, Sempat Pingsan Sebelum Dilarikan ke Rumah Sakit, Begini Kata Sang Pedangdut!
Serangan terbaru ini memicu gelombang kecaman dari berbagai organisasi kemanusiaan internasional dan pemimpin dunia.
Banyak pihak menilai serangan terhadap area sipil, terlebih yang berkaitan dengan distribusi bantuan, merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan prinsip dasar kemanusiaan.
Komunitas internasional mendesak Israel untuk menunjukkan transparansi atas serangan ini dan meminta dilakukan investigasi independen guna mengungkap kebenaran serta memastikan akuntabilitas.
Dengan terus berlanjutnya konflik, situasi kemanusiaan di Gaza kian memburuk. Ribuan warga mengandalkan bantuan makanan, air bersih, dan layanan medis dari lembaga-lembaga kemanusiaan.
BACA JUGA:Rahasia Pemerintah Bikin Stok Cadangan Beras Meledak, Cetak Rekor Tembus 4 Juta Ton!
BACA JUGA:Geger Putusan MK! Pendidikan Gratis SD-SMP Buat Sekolah Swasta Bangkrut?
Namun, serangan-serangan seperti ini justru menghambat distribusi bantuan dan memperparah penderitaan masyarakat sipil, terutama perempuan dan anak-anak.
GHF dan organisasi lainnya di Gaza kini menghadapi tantangan besar dalam menjalankan misi kemanusiaan mereka di tengah ketegangan yang terus meningkat.
Dunia internasional dituntut untuk lebih aktif mencari solusi damai yang berkelanjutan demi menghentikan krisis ini dan memberikan ruang hidup yang aman bagi rakyat Palestina.