bacakoran.co

Anggota OPM Tembak Mati 2 Pekerja Bangunan Gereja di Jayawijaya, Korban Diduga Intel

Dua tukang bangunan tewas ditembak OPM di Jayawijaya, Papua/Kolase Bacakoran.co--Freepik dan X @Heraloebss

"Ini aksi keji yang tidak bisa ditolerir. Kami langsung melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap pelaku, memperkuat patroli di daerah rawan, serta mendalami data intelijen. Kami juga berkoordinasi dengan TNI dan tokoh masyarakat setempat agar situasi tetap kondusif," ujar Faizal di Jayapura.

Faizal menduga kelompok pelaku merupakan bagian dari jaringan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. 

BACA JUGA:3 Orang Diduga OPM Tewas Ditembak Aparat di Puncak Jaya Papua, ini Kronologinya...

BACA JUGA:Papua Membara, Keluarga OPM Tak Terima Ditembak Mati Aparat, Bakar Belasan Mobil dan Rumah Warga Pendatang

Mereka diduga berafiliasi dengan kelompok Asbak Koronue dan Hakim dari pasukan Yahukimo yang sebelumnya sudah sering terlibat dalam aksi kekerasan bersenjata terhadap aparat dan warga sipil.

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang. 

Ia menegaskan bahwa aparat keamanan masih bersiaga penuh di lokasi kejadian.

“Saat ini, kondisi di Kampung Kwantapo dinyatakan rawan namun terkendali. Aparat keamanan masih bersiaga penuh dan terus melakukan patroli serta pengejaran intensif terhadap para pelaku,” ungkap Yusuf.

BACA JUGA:TNI Tembak Mati 3 Anggota OPM di Puncak Jaya Papua Tengah dan Sang DPO Melarikan Diri...

BACA JUGA:Terbakar Lagi! OPM Bakar Sekolah di Pegunungan Bintang, Masa Depan Anak Terancam

Dari pihak TPNPB OPM, pernyataan mencengangkan disampaikan oleh juru bicara mereka, Sebby Sambom. 

Ia mengonfirmasi bahwa penembakan dilakukan oleh pasukan Kodap III Ndugama Darakma, dan menyebut bahwa kedua korban diyakini sebagai agen intelijen yang menyamar sebagai pekerja bangunan.

“Jadi, warga sipil yang jadi tukang kayu, bangunan atau tukang apa pun itu, stop bekerja di area perang, jika kalian sayang nyawa diri sendiri,” tulis Sebby dilansir Bacakoran.co dari Liputan6.com.

Sebby juga menyatakan bahwa kelompoknya tidak akan segan mengambil tindakan kekerasan terhadap siapa pun yang dianggap berbahaya bagi perjuangan mereka. 

BACA JUGA:Tragis! 5 Fakta Desertir Danis Murib Tewas Ditembak Setelah Gabung OPM, Baru 4 Bulan...

Anggota OPM Tembak Mati 2 Pekerja Bangunan Gereja di Jayawijaya, Korban Diduga Intel

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - dua orang tukang bangunan asal purwakarta, jawa barat, secara brutal oleh kelompok bersenjata yang diduga bagian dari tentara pembebasan nasional papua barat–organisasi papua merdeka (tpnpb–). 

berdasarkan informasi dari unggahan x @heraloebss, peristiwa ini terjadi pada rabu (4/6/2025) sekitar pukul 08.00 wit.

saat itu kedua korban sedang bekerja membangun gedung gereja gki imanuel di kampung kwantapo, distrik asotipo, kabupaten jayawijaya, pegunungan.

kedua korban yang diketahui berinisial rh (45) dan s (39) tewas seketika di lokasi kejadian setelah diberondong tembakan oleh dua pria bersenjata. 

rh terkena tembakan di bagian kepala yang menembus mata kiri, sementara s tertembak di ketiak kiri hingga tembus ke lengan.

menurut keterangan saksi mata, sebelum ditembak mati, kedua korban sempat menyadari adanya ancaman dan berusaha melarikan diri. 

namun nahas, mereka dikejar dan dieksekusi tanpa ampun oleh pelaku yang langsung kabur usai melakukan penembakan.

tim gabungan dari polres jayawijaya dan satgas gakkum operasi damai cartenz segera merespons kejadian tersebut dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) dan mengevakuasi jenazah kedua korban. 

kejadian ini pun menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan kelompok separatis bersenjata di wilayah pegunungan papua.

kepala operasional damai cartenz, brigjen pol faizal ramadhani menyampaikan pernyataan tegas atas insiden ini. 

"ini aksi keji yang tidak bisa ditolerir. kami langsung melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap pelaku, memperkuat patroli di daerah rawan, serta mendalami data intelijen. kami juga berkoordinasi dengan tni dan tokoh masyarakat setempat agar situasi tetap kondusif," ujar faizal di jayapura.

faizal menduga kelompok pelaku merupakan bagian dari jaringan kelompok kriminal bersenjata (kkb) pimpinan egianus kogoya. 

mereka diduga berafiliasi dengan kelompok asbak koronue dan hakim dari pasukan yahukimo yang sebelumnya sudah sering terlibat dalam aksi kekerasan bersenjata terhadap aparat dan warga sipil.

sementara itu, kasatgas humas operasi damai cartenz, kombes pol yusuf sutejo mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang. 

ia menegaskan bahwa aparat keamanan masih bersiaga penuh di lokasi kejadian.

“saat ini, kondisi di kampung kwantapo dinyatakan rawan namun terkendali. aparat keamanan masih bersiaga penuh dan terus melakukan patroli serta pengejaran intensif terhadap para pelaku,” ungkap yusuf.

dari pihak tpnpb opm, pernyataan mencengangkan disampaikan oleh juru bicara mereka, sebby sambom. 

ia mengonfirmasi bahwa penembakan dilakukan oleh pasukan kodap iii ndugama darakma, dan menyebut bahwa kedua korban diyakini sebagai agen intelijen yang menyamar sebagai pekerja bangunan.

“jadi, warga sipil yang jadi tukang kayu, bangunan atau tukang apa pun itu, stop bekerja di area perang, jika kalian sayang nyawa diri sendiri,” tulis sebby dilansir bacakoran.co dari liputan6.com.

sebby juga menyatakan bahwa kelompoknya tidak akan segan mengambil tindakan kekerasan terhadap siapa pun yang dianggap berbahaya bagi perjuangan mereka. 

“keduanya menyamar menjadi tukang bangunan. kami tidak segan membunuh. kami akan bersihkan semua, kami akan tembak,” tegasnya.

insiden ini kembali menegaskan betapa rumit dan berbahayanya situasi keamanan di wilayah konflik papua. 

meskipun para korban disebut sebagai pekerja sipil biasa, kelompok bersenjata memiliki penilaian sendiri terhadap siapa pun yang berada di wilayah yang mereka klaim sebagai zona perang.

aparat keamanan kini masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku, sekaligus meningkatkan pengamanan di daerah-daerah rawan konflik demi mencegah jatuhnya korban-korban sipil berikutnya.

Tag
Share