Tukang Kopi di Cianjur Diduga Korban Aniaya Polisi & Ngadu ke Dedi Mulyadi, Ternyata Salah Tangkap?

Pria Tukang Kopi di Cianjur diduga jadi korban salah tangkap polisi/Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo
"Orangnya ada di situ dan dia reaktif kepada polisi. Melakukan perlawanan sehingga kami duga sebagai tersangka (kasus pencurian)," kata Hendra saat dikonfirmasi.
Hendra menjelaskan bahwa korban juga sempat melakukan pemukulan terhadap polisi sehingga ada anggota yang mengalami cedera.
"Namanya risiko di lapangan. Dia juga sama pukul anggota, kan ini sama-sama tidak tahu. Intinya salah paham," jelasnya.
BACA JUGA:4 Tahun 'Garap' Anak Tiri, Setelah di Kantor Polisi Ngakunya Khilaf
BACA JUGA:Aliansi Mahasiswa Papua di Bali Diteror Paket Bangkai Kepala Babi, LBH Minta Polisi Beraksi
Namun, kasus dugaan salah tangkap dan penganiayaan oleh oknum personel Polres Cianjur ini berakhir damai.
Akan tetapi, ketujuh petugas yang diduga melakukan tindakan di luar prosedur tersebut tetap diproses lebih lanjut oleh Propam Polres Cianjur.
Nyanyang yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kopi mengatakan anggota dari Polres Cianjur sudah mendatanginya untuk bermusyawarah terkait dugaan salah tangkap dan penganiayaan.
Menurut pengakuannya, ia telah bertemu dengan pihak Polres Cianjur untuk melakukan musyawarah terkait dugaan salah tangkap dan penganiayaan.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Hapus PR Sekolah, Benarkah Ini Solusi atau Masalah Baru?
BACA JUGA:Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Jabar, Dedi Mulyadi: Waspada, Tapi Jangan Panik
Polisi telah menjamin pengobatan dan pemulihan dirinya.
"Sudah selesai secara musyawarah, sudah islah. Pengobatan dan pemulihan dijamin oleh Polres Cianjur," kata dia, Selasa (10/6/2025).
Saat ini, kondisi tubuhnya berangsur pulih meskipun bekas lebam di wajahnya masih terlihat.
Ia juga mengaku telah menghapus semua postingan terkait insiden ini di media sosial pribadinya.