Setelah Bank, Giliran Bursa Kripto Iran Diretas Hacker Pro-Israel, Rp 1,4 T Lenyap!
Setelah retas bank tertua di Iran, hacker pro-israel serang bursa kripto Nobitex dan berhasil menggondol sekitar Rp 1,4 triliun yang digelapkan ke dompet digita--bacakoran.co
Tak Hanya Kripto, Bank hingga ATM Ikut Kacau
Tak berhenti di situ, sehari sebelumnya para hacker juga mengaku menghancurkan data Bank Sepah, bank milik negara yang dituding menjadi lumbung keuangan IRGC.
Warga Teheran pun mengeluh tak bisa mengambil uang tunai.
Kantor berita pemerintah Iran, Fars, bahkan memperingatkan kemungkinan gangguan layanan bank nasional dan stasiun pengisian bahan bakar akibat efek domino dari serangan tersebut.
BACA JUGA:Iran Luncurkan Rudal Hipersonik Fattah-1 ke Tel Aviv: Awal Babak Baru Ketegangan dengan Israel?
BACA JUGA:Bandara Ben Gurion Penuh, Warga Israel Panik Buru-buru Kabur ke Luar Negeri Usai Serangan Iran
Serangan Siber Israel-Iran: Semakin Barbar!
Perang siber antara dua negara musuh bebuyutan ini memang bukan hal baru, tapi kali ini eskalasinya benar-benar mencengangkan.
Selain Nobitex, stasiun TV pemerintah Iran juga diretas, bahkan menayangkan video propaganda berisi ajakan rakyat untuk melawan rezim.
Predatory Sparrow bukan nama asing. Kelompok ini pernah melumpuhkan pabrik baja dan sistem pembayaran bahan bakar Iran.
BACA JUGA:Terperangkap! Puluhan WNI Terjebak di Tengah Gempuran Perang Iran-Israel
BACA JUGA:Macron Kaget! Trump Cabut dari KTT G7, Tolak Hubungan dengan Gencatan Senjata Israel-Iran
Meski mereka mengklaim sebagai aktivis siber independen, banyak pakar keamanan meyakini mereka punya backing dari Israel.
Serangan Siber Balasan ke Israel Meningkat
Sementara itu, perusahaan keamanan Radware mencatat lonjakan luar biasa sebesar 700 persen dalam serangan siber balasan yang menargetkan situs pemerintah Israel, bank, telekomunikasi, hingga infrastruktur vital lainnya sejak 12 Juni lalu.
“Ini bukan perang biasa. Ini perang psikologis digital,” kata Ron Meyran, VP Threat Intelligence di Radware.