Viral! Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa Malah Diberi Mentahan, KSP Buka Suara
Program makan bergizi gratis untuk siswa malah diberi mentahan, KSP buka suara--
BACAKORAN.CO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi perbincangan hangat publik.
Kali ini, sorotan datang dari video viral yang memperlihatkan pembagian bahan mentah, seperti beras, telur puyuh, kacang tanah, jeruk, dan suwiran ayam mentah yang diberikan kepada siswa sekolah dasar di Tangerang Selatan.
Video tersebut diunggah oleh akun X @TrinityTraveler dan memicu pertanyaan besar: mengapa makanan siap saji yang dijanjikan justru diganti dengan bahan mentah?
Menanggapi hal ini, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Letjen (Purn) AM Putranto menegaskan bahwa program MBG seharusnya menyediakan makanan sehat dan siap santap, bukan bahan mentah.
BACA JUGA:Kadin Luncurkan Mobil Makan Bergizi Gratis, Langkah Nyata Cegah Stunting di Indonesia
Dalam kunjungannya ke dapur umum MBG di Kota Malang pada Jumat (20/6/2025), Putranto menyampaikan bahwa dirinya telah meninjau langsung pelaksanaan program di berbagai daerah, termasuk Bengkulu dan Malang, dan menemukan semangat luar biasa dari masyarakat dalam menjaga kualitas makanan.
“Yang penting bagi anak-anak adalah mereka makan sehat. Saya sudah cek langsung, dan di beberapa tempat pelaksanaannya sangat baik,” ujar Putranto.
Ia juga menjelaskan bahwa proses memasak dalam program MBG dilakukan oleh ibu-ibu lokal.
Hal ini bertujuan agar mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap kualitas makanan yang disajikan, karena makanan tersebut dikonsumsi oleh anak-anak mereka sendiri.
BACA JUGA:Wadah Makan MBG Buatan China Picu Keracunan? DPR Desak BGN Berdayakan Produk Lokal!
BACA JUGA:KLB 223 Siswa Kasus Keracunan Massal MBG di Bogor, BGN Evalulasi dan Setop Layanan SPPG!
Namun, jika ditemukan adanya distribusi bahan mentah, maka hal tersebut harus segera dievaluasi dan tidak boleh menjadi praktik umum.
Sementara itu, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tangerang Selatan mengklaim bahwa pembagian bahan mentah dilakukan karena siswa sedang memasuki masa libur sekolah.