bacakoran.co

Serangan Dadakan Trump ke Iran: Kesepakatan Damai atau Perang Besar?

Johnson menegaskan bahwa Trump secara konsisten menunjukkan sikap terbuka terhadap dialog dengan Teheran dan telah berupaya mengedepankan solusi damai melalui negosiasi. --CICI AI

BACAKORAN.CO - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Mike Johnson, mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump diyakini telah memberikan banyak peluang kepada pemerintah Iran.

Untuk menjalin kesepakatan damai sebelum akhirnya mengambil keputusan drastis untuk melancarkan serangan militer terhadap negara tersebut. 

Menurut Johnson, keputusan untuk menggunakan kekuatan militer merupakan langkah terakhir setelah berbagai upaya diplomatik gagal membuahkan hasil yang diharapkan oleh pihak Amerika.

Dalam pernyataannya, Johnson menegaskan bahwa Trump secara konsisten menunjukkan sikap terbuka terhadap dialog dengan Teheran dan telah berupaya mengedepankan solusi damai melalui negosiasi. 

BACA JUGA:Wasiat Khamenei Jika Tewas di Perang Iran-Israel, Tunjuk 3 Sosok Calon Pengganti!

BACA JUGA:Usai Serangan ke Iran, Trump Telepon Netanyahu: Ini Isi Percakapan Mereka

Namun, pemerintah Iran dinilai tetap bergeming dan menolak untuk melakukan pelucutan terhadap program senjata nuklirnya, meskipun telah diberi “setiap kesempatan untuk membuat sebuah kesepakatan”, ujarnya. 

Penolakan tersebut mendorong pemerintahan Trump untuk mengambil tindakan militer sebagai bentuk penegasan terhadap komitmen Amerika dalam mencegah proliferasi senjata pemusnah massal di kawasan Timur Tengah.

Presiden Trump sendiri mengklaim bahwa operasi militer yang diluncurkan terhadap fasilitas nuklir Iran telah berjalan dengan sukses. 

Melalui platform media sosial Truth Social, ia menyatakan bahwa serangan tersebut bukan hanya berhasil secara taktis.

BACA JUGA:Ultimatum Trump Usai Klaim Serangan ke 3 Situs Nuklir Iran Sukses Besar

BACA JUGA:PM Israel Netanyahu Apresiasi Donald Trump Setelah AS Bom Fasilitas Nuklir Iran: Janji Terpenuhi

Namun juga memiliki makna strategis yang luas, yakni sebagai sinyal kuat kepada baik sekutu maupun lawan bahwa pemerintah AS serius dalam menangani ancaman nuklir. 

“Operasi ini adalah momen bersejarah bagi Amerika Serikat, Israel, dan dunia,” tulisnya.

Serangan Dadakan Trump ke Iran: Kesepakatan Damai atau Perang Besar?

Ayu

Ayu


bacakoran.co - ketua dewan perwakilan rakyat (dpr) amerika serikat, mike johnson, mengungkapkan bahwa presiden donald trump diyakini telah memberikan banyak peluang kepada pemerintah iran.

untuk menjalin kesepakatan damai sebelum akhirnya mengambil keputusan drastis untuk melancarkan serangan militer terhadap negara tersebut. 

menurut johnson, keputusan untuk menggunakan kekuatan militer merupakan langkah terakhir setelah berbagai upaya diplomatik gagal membuahkan hasil yang diharapkan oleh pihak amerika.

dalam pernyataannya, johnson menegaskan bahwa trump secara konsisten menunjukkan sikap terbuka terhadap dialog dengan teheran dan telah berupaya mengedepankan solusi damai melalui negosiasi. 

namun, pemerintah iran dinilai tetap bergeming dan menolak untuk melakukan pelucutan terhadap program senjata nuklirnya, meskipun telah diberi “setiap kesempatan untuk membuat sebuah kesepakatan”, ujarnya. 

penolakan tersebut mendorong pemerintahan trump untuk mengambil tindakan militer sebagai bentuk penegasan terhadap komitmen amerika dalam mencegah proliferasi senjata pemusnah massal di kawasan timur tengah.

presiden trump sendiri mengklaim bahwa operasi militer yang diluncurkan terhadap fasilitas nuklir iran telah berjalan dengan sukses. 

melalui platform media sosial truth social, ia menyatakan bahwa serangan tersebut bukan hanya berhasil secara taktis.

namun juga memiliki makna strategis yang luas, yakni sebagai sinyal kuat kepada baik sekutu maupun lawan bahwa pemerintah as serius dalam menangani ancaman nuklir. 

“operasi ini adalah momen bersejarah bagi amerika serikat, israel, dan dunia,” tulisnya.

sementara itu, johnson menambahkan bahwa tindakan militer tersebut bukan bertujuan untuk menciptakan konfrontasi, melainkan untuk mencegah iran memiliki akses terhadap “senjata paling mematikan yang pernah ada di bumi”.

ia juga mengatakan bahwa presiden trump telah menunjukkan ketegasan yang tak terbantahkan, dengan mengandalkan kekuatan, presisi, dan kejelasan dalam mengambil keputusan tersebut.

menanggapi hal itu, pihak iran menyatakan bahwa mereka telah memperkirakan kemungkinan terjadinya serangan terhadap fasilitas nuklirnya, khususnya di lokasi fordow. 

penasihat ketua parlemen iran, mehdi mohammadi, mengungkapkan bahwa sebagai bentuk antisipasi, fasilitas tersebut telah dievakuasi sebelum serangan diluncurkan, sehingga kerusakan besar dapat dihindari. 

“tidak ada kejutan dari sudut pandang iran. semua sudah diperkirakan dan ditanggulangi sebelumnya,” ujar mohammadi di platform x.

tokoh penting iran lainnya, mohsen rezaei dari dewan kebijaksanaan iran, juga menyampaikan bahwa seluruh material pengayaan nuklir milik iran telah dipindahkan ke tempat aman, sebagai bentuk perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan yang lebih parah. 

hal ini menunjukkan bahwa iran telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan program nuklirnya di tengah ketegangan yang meningkat.

keterlibatan amerika serikat dalam operasi ini disebut-sebut dipicu oleh permintaan israel, yang sebelumnya telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap situs-situs nuklir di iran sejak pertengahan juni. 

ketegangan ini memicu respons balasan dari teheran yang meluncurkan rudal ke wilayah tel aviv, menyebabkan korban di kedua belah pihak.

dalam pidato video terbarunya, pemimpin tertinggi iran, ayatollah ali khamenei, memperingatkan bahwa keterlibatan amerika dalam konflik tersebut akan membawa konsekuensi serius. 

ia mengingatkan bahwa setiap tindakan agresif yang dilakukan as akan dibalas dengan setimpal, terutama terhadap pangkalan-pangkalan militer amerika yang tersebar di timur tengah. 

operasi militer ini melibatkan penggunaan pesawat b-2 stealth dan rudal penghancur bunker yang dirancang untuk menghancurkan fasilitas bawah tanah seperti situs nuklir iran.

dengan eskalasi ini, banyak pengamat internasional memperkirakan bahwa situasi di kawasan akan makin rumit dan rentan terhadap konflik yang lebih luas. 

meski begitu, presiden trump tetap menyatakan bahwa tujuan akhir dari operasi ini adalah agar iran bersedia mengakhiri konflik dan kembali ke meja perundingan. 

“sekarang iran harus setuju untuk mengakhiri perang ini,” tulisnya dalam unggahan terakhir di media sosialnya.

Tag
Share