Waduh! Inilah Tanggapan Korut Terkait Amerika Ikut-ikutan Israel Serang Iran

Kim Jong Un buka suara terkait serangan Amerika ke Iran--Metro Tv
Pyongyang menuding bahwa Israel secara konsisten menggunakan pendekatan militer demi mengejar kepentingannya sendiri secara sepihak, tanpa mempertimbangkan stabilitas regional maupun keselamatan warga sipil.
"Konflik bersenjata yang membesar antara Iran dan Israel sejak pertengahan Juni, kini makin diperparah oleh keterlibatan Amerika Serikat," lanjut pernyataan dari Korea Utara.
BACA JUGA:Iran Makin Panas, 97 WNI Berhasil Dievakuasi ke Azerbaijan!
BACA JUGA:Duh, 3 Jamaah Haji Indonesia Hilang di Tanah Suci Belum Ditemukan, Siapa Saja Mereka?
Menurut laporan AFP yang juga dikutip oleh media Korea Utara, Pyongyang menilai bahwa Israel selama ini tidak menunjukkan itikad baik dalam meredam ketegangan.
Justru sebaliknya, negara tersebut semakin memperluas wilayah kekuasaannya melalui aksi militer tanpa henti.
Keterlibatan militer Amerika Serikat dalam konflik tersebut semakin memperkeruh situasi.
Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, dalam wawancara dengan program "This Week" yang ditayangkan oleh ABC News dan dikutip CNN pada hari yang sama, berdalih bahwa aksi militer Amerika bukanlah bentuk intervensi dalam konflik antara Israel dan Iran.
BACA JUGA:Begini Ketentuan Pemberian Asuransi Jemaah Haji Reguler yang Wafat , Jumlahnya Fantastis
BACA JUGA:Debut Bombastis! Ini Kehebatan Rudal Khaibar Shekan yang Bikin Israel Porak-poranda
Menurutnya, serangan itu semata-mata bertujuan untuk menetralisir apa yang disebut sebagai "ancaman nyata dari program nuklir Iran."
Ia menyatakan bahwa upaya tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam kebijakan luar negeri AS.
Vance juga menegaskan bahwa Presiden Donald Trump tetap berkomitmen pada prinsip non-intervensionisme, sebagaimana telah dicanangkan dalam kampanye pemilunya tahun 2024.
Meski demikian, tindakan militer yang dilakukan oleh AS tersebut tetap dinilai kontroversial oleh berbagai pihak karena dinilai bertolak belakang dengan komitmen non-intervensi yang diusung.