bacakoran.co - asal papua pegunungan, merince kogoya, resmi dipulangkan dari masa karantina ajang 2025.

hal itu berimbas dari sebuah video yang memperlihatkan dirinya mengibarkan bendera menjadi viral dan menuai hujatan tajam dari masyarakat.

informasi pemulangan merince pertama kali diketahui melalui unggahan akun instagram komunitas pecinta pageant, @sobat_pageant, pada sabtu malam, 28 juni 2025. 

dalam unggahan itu disebutkan bahwa merince tidak lagi menjadi bagian dari kompetisi karena dinilai menyuarakan dukungan terhadap israel, negara yang tengah mendapat sorotan global atas agresinya terhadap palestina.

"miss papua pegunungan yakni merince kogoya dikabarkan telah dipulangkan kemarin malam dan tidak lagi melanjutkan kompetisi di miss indonesia 2025," tulis akun tersebut, dikutip senin (30/6).

kontroversi bermula dari beredarnya video yang menunjukkan merince menari sambil mengibarkan bendera israel di tanah papua. 

aksi tersebut dianggap sangat tidak sensitif di tengah konflik yang memanas di timur tengah, terutama terkait serangan militer israel terhadap warga sipil palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

video tersebut langsung menyulut komentar dari netizen, khususnya penggemar pageant di indonesia. 

"lagian aneh banget, ngibarin bendera isriwil di tanah papua, sambil menari, maksudnya apa coba? biar isriwil menjajah papua?" komentar akun instagram @ibasilala***.

"mereka ini teriak ham di papua tapi dukung genocide di palestine, agak laen ya," kata akun instagram @luluba***.

"kok bisa sih kecolongan pihak mi nya. sampe udh sashing ceremony baru ketahuan wkwk."

"sana kau dukung israel saja, tak perlu ada di miss indonesia."

"udah tau miss indonesia mengusung tema kemanusiaan lah ini malah mendukung genosida."

"pulang kau sana... silahkan pindah ke israel aja."

"impian jadi miss tapi pro sama pelanggaran ham dan mendukung perperangan bye."

di tengah badai hujatan, merince menyampaikan curahan hatinya melalui akun instagram pribadinya. 

ia menyatakan tidak menyimpan dendam atau kemarahan atas reaksi publik.

“untuk semua ada waktunya. saya sama sekali tidak menyimpan dendam atau amarah terhadap kalian, lebih baik hidup menurut kepercayaan masing-masing! dan jangan memaksakan kehendak orang untuk sama,” tulis merince.

lulusan universitas cendrawasih ini mengungkapkan kekecewaannya setelah merasa dipaksa meninggalkan keyakinannya oleh sejumlah netizen.

“anda meneror saya untuk meninggalkan yesus dan cacian yang kalian ungkapkan terhadap tuhan saya,” lanjutnya.

merince juga menyinggung isu ketidakadilan di kampung halamannya yang menurutnya seringkali diabaikan publik.

“bicara kemanusiaan, tapi orang papua banyak yang ditembak mati dalam negeri sendiri, memangnya kalian peduli?” katanya.

dalam unggahannya, ia juga menegaskan bahwa keimanannya tidak akan goyah.

“sampai kapan pun mengikut yesus adalah pilihan saya dan perintahnya adalah keputusan iman saya.”

ia menutup pernyataannya dengan nada keteguhan dan keberanian menghadapi berbagai tekanan.

“anda bisa meneror saya dengan berbagai macam cara kalau hidupmu kurang penting!” 

“lebih baik kehilangan dunia daripada kehilangan tuhan, dan saya tidak akan pernah menyangkal. untuk semua ada waktu-nya.”

merince juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan tim yang telah mendukungnya selama kompetisi.

"saya juga sampaikan permintaan maaf untuk semua keluarga besar papua pegunungan dan semua tim saya."

ia merasa telah berusaha memberikan yang terbaik, namun kecewa karena langkahnya harus terhenti karena perbedaan pandangan.

"saya sudah berusaha memberikan yang terbaik, namun nyatanya keputusan @missindonesia diambil berdasarkan komentar pro palestina yang berbeda pendapat dengan keyakinan saya."