Protes Warga Soal Batubara Berujung Laporan Polisi, Ada Apa?

Protes warga Desa Tanjung Pauh, Muaro Jambi, terhadap aktivitas truk batubara berujung laporan polisi. Ketahui kronologi, dampak, dan reaksi pemerintah dalam konflik lingkungan ini.--Youtube-JambiTV
BACA JUGA:Viral! Kapal Tongkang Pengangkut Batubara Muatannya Tabrak Jembatan Ampera, Netizen Takut Roboh
BACA JUGA:Ngotot! Sandra Dewi Ungkap Suaminya Bukan Pengusaha Timah Melainkan Pengusaha Batubara
Setelah perusahaan memulai aktivitas hauling, puluhan truk batubara melintas di malam hari.
Beberapa insiden seperti kendaraan terguling dan kerusakan jalan pun terjadi.
Warga yang terdampak langsung melakukan aksi blokade jalan sebagai bentuk penolakan.
Mereka menegaskan bahwa penolakan bukan untuk menghambat usaha, melainkan demi menjaga keselamatan dan kenyamanan hidup.
BACA JUGA:Waduh Batubara dari Tambang Illegal Muara Enim Ternyata Dikirim ke Ibukota, Begini Pengakuan Sopir
BACA JUGA:Satgas Geledah 3 Rumah Milik Bos Tambang Batubara Muara Enim
Dilaporkan ke Polisi
Alih-alih mencari solusi bersama, PT JBC justru melaporkan tujuh warga ke Polres Muaro Jambi.
Langkah ini memicu solidaritas dari warga lain yang datang ke Mapolres untuk memberikan dukungan moral.
Warga merasa diperlakukan tidak adil karena hanya ingin mempertahankan hak atas lingkungan tempat tinggal mereka.
BACA JUGA:THR Tak Jelas, Ratusan Karyawan Perusahaan Batubara Geruduk Kantor PT BL
Respons Pemerintah dan DPRD
Anggota DPRD Muaro Jambi menyatakan akan memanggil pihak perusahaan untuk klarifikasi.
Mereka menekankan bahwa investasi tambang harus memperhatikan keselamatan dan kenyamanan warga sekitar.