OPM Bakar Rumah Bupati dan Kantor Distrik: Ancaman Eskalasi Konflik di Puncak!
OPM Bakar Rumah Bupati dan Kantor Distrik: Ancaman Eskalasi Konflik di Puncak--Radar Lambar - Bacakoran.Co
Seruan tersebut menegaskan posisi OPM yang menolak segala bentuk kolaborasi antara aparat pemerintah daerah dan militer dalam penanganan konflik separatis.
Tidak berselang lama dari insiden pembakaran tersebut, sebuah kejadian tragis kembali mengguncang Papua.
BACA JUGA:Heboh di Malaysia! Murid SD Buat Tugas Pakai Bahasa Indonesia, Gurunya Geram
BACA JUGA:Bukan Kaleng-kaleng! Ini Daftar Lengkap 24 Calon Dubes RI Telah Jalani Fit and Proper Test
Pada Kamis, 3 Juli 2025, seorang anggota Yonif 100/PS yang bertugas di wilayah Nduga, yakni Serda Ammar Jihad, tewas akibat serangan bersenjata yang dilancarkan oleh kelompok TPNPB Kodap III Ndugama Derakma.
Penembakan terjadi di Distrik Kenyam dan memicu kontak tembak singkat antara pasukan TNI dan kelompok separatis.
Melalui pernyataan yang diunggah di media sosial, Kodap III Ndugama Derakma secara terbuka mengakui tanggung jawab atas insiden penembakan tersebut.
Mereka menyatakan bahwa aksi penyerangan itu merupakan bagian dari strategi perlawanan mereka terhadap keberadaan TNI di Papua, yang mereka anggap sebagai bentuk pendudukan militer di tanah leluhur mereka.
BACA JUGA:Merasa Ada yang Kurang, Ayah Juliana Marins Komentari Indonesia Terkait Kematian Anaknya
BACA JUGA:Tak Beri Toleransi Terhadap Pelaku Harhutla, Siagakan Posko Karhutla 24 Jam
Dengan intensitas konflik yang semakin meningkat dan keterlibatan berbagai pihak, situasi di Papua, khususnya di wilayah Puncak dan Nduga, terus menjadi perhatian publik.
Aksi kekerasan yang saling berbalas antara pihak militer dan kelompok separatis tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi masyarakat sipil yang terjebak di tengah-tengah konflik berkepanjangan ini.
Pemerintah pusat dan daerah dihadapkan pada tantangan besar untuk meredam konflik, melindungi warga sipil, dan mencari solusi damai yang berkelanjutan di Tanah Papua.