Usai Banjir Jakarta Surut, Arus Lalin di Rasuna Said Lancar! Trotoar Kotor Jadi Sorotan
Banjir di Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan telah surut, arus lalu lintas kembali lancar. Namun, trotoar yang kotor dan penuh sampah menjadi sorotan warga.--Youtube-Kompas Reporter on Location
BACA JUGA:Pondok Gede Dikepung Banjir! Ratusan Rumah Tersapu Air, Apa Penyebabnya?
BACA JUGA:IKEA Alam Sutera Kebanjiran Gegara Hujan Deras, Pengunjung Nyeker Viral Medsos
Beberapa pengendara motor bahkan terpaksa melintas di trotoar saat jalan utama tergenang, memperparah kondisi kebersihan.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan warga mendorong motor mogok di tengah banjir, menambah kesan darurat dan semrawut.
Respons Pemerintah dan Upaya Pemulihan
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung langsung merespons situasi ini dengan menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga untuk segera membersihkan tali air, gorong-gorong, dan selokan di kawasan Rasuna Said.
BACA JUGA:Bogor Dikepung Banjir Besar! Bendung Katulampa Siaga 3, Waspada!
BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Bantaeng! 4 Kecamatan Terendam, Ribuan Warga Terdampak
Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan infrastruktur publik agar kejadian serupa tidak terulang, terutama di jalan protokol yang menjadi wajah ibu kota.
BPBD DKI Jakarta juga telah mengerahkan personel gabungan untuk menyedot genangan dan memastikan saluran air berfungsi optimal.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi genangan susulan, mengingat cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung hingga 13 Juli.
Banjir Sebagai Pengingat
BACA JUGA:Jakarta Dikepung Banjir Usai Diguyur Hujan Deras: Warga Panik, Jalan Lumpuh!
BACA JUGA:Banjir & Pohon Tumbang Landa Jakarta! Ini Kronologi dan Titik Terparah
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa sistem drainase Jakarta masih perlu pembenahan serius.
Dengan 67 RT terdampak banjir di berbagai wilayah, termasuk Jakarta Selatan dan Timur3, penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya reaktif.
Trotoar yang kotor bukan sekadar masalah estetika, tapi juga mencerminkan tantangan dalam pengelolaan lingkungan perkotaan.