bacakoran.co

APPI Desak LIB Tinjau Ulang Kuota 11 Pemain Asing, Ini Pertimbangan Mereka

Andritany Ardhiyasa, Presiden APPI, minta LIB meninjau ulang kebijakan penerapan kuota 11 pemain asing. -persija-

BACAKORAN.CO - Kebijakan PT Liga Indonesia Baru atau I-League mematenkan kuota pemain asing menjadi 11 nama di Liga 1 musim 2025/2026 berbuntut panjang. Ini setelah Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia atau APPI merespons kebijakan tersebut. 

Mereka harus angkat bicara merespons regulasi itu karena kebijakan pemberlakuan 11 pemain asing ini bisa menyunat jam terbang pemain lokal. Bayangkan, dengan regulasi baru itu, sebanyak 198 pemain lokal akan tersisih. 

Ini karena klub Liga 1 atau yang sekarang berubah menjadi Super League berisi 18 tim. Jika mereka semua mengoleksi 11 pemain asing, maka total ada 198 pemain asing menghiasi Liga 1 atau Super League.

Karena 198 pemain asing ini masuk Liga 1, maka sebanyak itu juga pemain lokal yang akan terdepak dari ekosistem Liga 1 atau Super League. Mereka secara otomatis akan turun ke Liga 2 atau Championship. 

BACA JUGA:Persib vs Dewa United: Duel Penentuan Sang Juara Liga 1 di Piala Presiden 2025, 2 Pemain Ini Siap Reuni!

Dengan turunnya 198 pemain lokal ke Championship tentu juga akan menggerus peluang pemain lokal lainnya yang sebelumnya ada di Championship. Mereka pun kemudian akan turun ke Liga 3. 

Melalui rilis tertulis, APPI memahami bahwa penambahan kuota pemain asing ini tentu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dari kompetisi liga dan APPI sangat mendukung tercapainya tujuan tersebut.


Dirut PT LIB Ferry Paulus saat melakukan RUPS PT LIB di Jakarta-lib-

Apalagi bila para pemain asing dapat mentransfer ilmu dan pengalaman mereka kepada pemain lokal kita. 

"Namun, sangat perlu digaris bawahi juga bahwa regulasi ini secara langsung akan mengurangi jam terbang dari para talenta lokal sepakbola Indonesia,"  tulis APPI.

"Sebagai asosiasi yang menaungi pemain lokal dan juga asing, APPI tidak mempermasalahkan berapapun kuota pemain asing yang ada. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dengan jam terbang talenta lokal di Indonesia," terang Andritany Ardhiyasa, Presiden APPI.  

BACA JUGA:Barito Putera Bertekad Hanya Mampir di Liga 2, Boyong Teco untuk Kembali ke Liga 1

"Jika muara dari kompetisi yang lebih berkualitas adalah prestasi Tim Nasional, maka regulasi ini tentu sangat kontradiktif dengan pernyataan dari Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang pernah menyatakan bahwa “Jika para pemain tidak punya menit bermain di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan," lanjut kiper Persija Jakarta ini.

"Kami sangat menyayangkan bahwa regulasi yang akan secara langsung berimbas terhadap kehidupan para pemain diambil tanpa adanya komunikasi dan diskusi terlebih dahulu dengan para pemain."

APPI Desak LIB Tinjau Ulang Kuota 11 Pemain Asing, Ini Pertimbangan Mereka

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - kebijakan pt liga indonesia baru atau i-league mematenkan kuota pemain asing menjadi 11 nama di liga 1 musim 2025/2026 berbuntut panjang. ini setelah asosiasi pesepakbola profesional indonesia atau appi merespons kebijakan tersebut. 

mereka harus angkat bicara merespons regulasi itu karena kebijakan pemberlakuan 11 pemain asing ini bisa menyunat jam terbang pemain lokal. bayangkan, dengan regulasi baru itu, sebanyak 198 pemain lokal akan tersisih. 

ini karena klub liga 1 atau yang sekarang berubah menjadi super league berisi 18 tim. jika mereka semua mengoleksi 11 pemain asing, maka total ada 198 pemain asing menghiasi liga 1 atau super league.

karena 198 pemain asing ini masuk liga 1, maka sebanyak itu juga pemain lokal yang akan terdepak dari ekosistem liga 1 atau super league. mereka secara otomatis akan turun ke liga 2 atau championship. 

dengan turunnya 198 pemain lokal ke championship tentu juga akan menggerus peluang pemain lokal lainnya yang sebelumnya ada di championship. mereka pun kemudian akan turun ke liga 3. 

melalui rilis tertulis, appi memahami bahwa penambahan kuota pemain asing ini tentu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dari kompetisi liga dan appi sangat mendukung tercapainya tujuan tersebut.


dirut pt lib ferry paulus saat melakukan rups pt lib di jakarta-lib-

apalagi bila para pemain asing dapat mentransfer ilmu dan pengalaman mereka kepada pemain lokal kita. 

"namun, sangat perlu digaris bawahi juga bahwa regulasi ini secara langsung akan mengurangi jam terbang dari para talenta lokal sepakbola indonesia,"  tulis appi.

"sebagai asosiasi yang menaungi pemain lokal dan juga asing, appi tidak mempermasalahkan berapapun kuota pemain asing yang ada. yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dengan jam terbang talenta lokal di indonesia," terang andritany ardhiyasa, presiden appi.  

"jika muara dari kompetisi yang lebih berkualitas adalah prestasi tim nasional, maka regulasi ini tentu sangat kontradiktif dengan pernyataan dari pelatih timnas indonesia, patrick kluivert, yang pernah menyatakan bahwa “jika para pemain tidak punya menit bermain di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan," lanjut kiper persija jakarta ini.

"kami sangat menyayangkan bahwa regulasi yang akan secara langsung berimbas terhadap kehidupan para pemain diambil tanpa adanya komunikasi dan diskusi terlebih dahulu dengan para pemain."

app menyebut bahwa dari survey yang dilakukan, mayoritas pemain liga 1 merasa keberatan dengan adanya regulasi tersebut karena secara langsung akan sangat mengurangi menit bermain mereka, dikarenakan saat ini hanya ada 1 kompetisi profesional yang bergulir.  

"persaingan tentu sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan kualitas pemain, namun persaingan tersebut juga semestinya dibuat secara adil, yang dimulai dari fasilitas, infrastruktur dan ekosistem yang berkualitas, seperti negara-negara yang memang industri sepakbolanya telah berjalan dengan baik," kata appi.

"kami sangat berharap regulasi ini dapat ditinjau kembali sesuai dengan situasi sepakbola nasional saat ini," tegas appi.

Tag
Share