Viral Anak Pemulung di Bekasi ini Curhat Usai Ditolak SMP Negeri: Nilai Saya Bagus

Keimita Ayuni, anak pemulung di Bekasi, viral setelah curhat gagal masuk SMP Negeri meski nilai bagus/Kolase Bacakoran.co--TikTok @mandra_putra17
BACAKORAN.CO - Kisah menyentuh seorang siswi bernama Keimita Ayuni Putri Aiman (12) viral di TikTok usai video pengakuannya ditolak sebuah SMP negeri.
Dalam unggahan akun @mandra_putra17, Ayuni yang mengenakan seragam putih-merah khas Sekolah Dasar tampak mengutarakan kesedihannya karena tidak diterima di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di wilayah Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ayuni yang baru saja lulus dari SDN Sumur Batu 01 Kota Bekasi bercerita bahwa ia memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri di Bantargebang.
Bukan tanpa alasan, nilai akademiknya sangat baik, bahkan menurut sang ibu, Atimah (40), selama SD Ayuni selalu meraih peringkat satu dengan rata-rata nilai 90.
BACA JUGA:Viral! Polantas Bogor Cekcok dengan Pengendara saat Kawal Anak Sakit yang Terjebak Macet
BACA JUGA:75 Pelajar Ikuti Simulasi Sekolah Rakyat Gratis di Jatim, Gerakan Pendidikan Merakyat!
"Saya lulus SD dan saya bermimpi ingin sekolah SMP di Bantargebang, nilai saya juga bagus, hanya orangtua saya jadi pemulung, dan apa yang aku alami sekarang aku gagal masuk sekolah negeri," ucap Ayuni dalam video yang dikutip pada Senin (7/7/2025).
Dalam video berdurasi singkat tersebut, Ayuni juga meminta maaf kepada kedua orang tuanya, yang berprofesi sebagai pemulung, karena tidak mampu masuk ke sekolah negeri seperti yang diharapkan.
Ayuni mengungkapkan bahwa biaya sekolah swasta terlampau mahal. Jika tidak ada solusi, ia rela tidak melanjutkan pendidikan demi mengurangi beban keluarga.
"Sekiranya sekolah di swasta mahal, saya tidak apa-apa tidak lanjut sekolah, Pak dan Bu jangan ragukan cita-cita saya, karena itu akan selalu hidup," tuturnya.
BACA JUGA:Cek Kesehatan Gratis Serentak untuk Murid Sekolah Mulai 7 Juli 2025, Ini Detail Lengkapnya!
Video tersebut menuai simpati luas dari publik. Hingga pukul 10.10 WIB, unggahan itu telah ditonton lebih dari 187,9 ribu kali sejak dipublikasikan pada Jumat (4/7/2025).
Komentar netizen pun membanjiri unggahan dengan berbagai kritik terhadap sistem pendidikan di Indonesia.