bacakoran.co - tragedi yang menimpa seorang diplomat muda kementerian luar negeri (kemlu), adp (36), telah mengejutkan publik tanah air, khususnya kalangan pemerintahan dan diplomatik. 

adp ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan menteng, jakarta pusat, selasa, 8 juli 2025. 

kejanggalan yang menyelimuti kondisi jasad korban memunculkan dugaan bahwa kematian ini bukanlah kasus biasa, melainkan tindakan pembunuhan yang terencana.

menurut pernyataan anggota komisi i dpr ri, tb hasanuddin, kasus ini sangat layak untuk diselidiki lebih dalam sebagai dugaan pembunuhan. 

ia menekankan bahwa adp bukan sembarang diplomat, korban dikenal sebagai sosok cemerlang yang sedang dalam tahap akhir persiapan untuk penempatan diplomatik di salah satu negara eropa. 

hasanuddin menyampaikan bahwa adp adalah profesional berdedikasi yang pernah terlibat sebagai saksi dalam pengungkapan kasus tindak pidana perdagangan orang (tppo) di luar negeri. 

peran tersebut tentu membawa risiko tersendiri dalam lingkup kerja diplomatik.

hasanuddin dengan tegas meragukan dugaan bahwa adp meninggal karena bunuh diri. 

menurutnya, kondisi jasad saat ditemukan sangat tidak lazim dan menunjukkan indikasi kuat adanya kekerasan. 

wajah adp saat itu dililit lakban dan tubuhnya ditutupi dengan selimut, sinyal yang menurut pakar hukum kriminal, jarang atau bahkan hampir tidak pernah ditemukan pada korban bunuh diri.

“dilihat dari posisi jenazah dan cara tubuhnya ditutupi, sangat besar kemungkinan adp menjadi korban tindak kekerasan,” ujar hasanuddin. 

ia pun menyerukan agar aparat kepolisian bergerak cepat untuk mengusut tuntas kasus ini, mencari pelaku dan menggali motif pembunuhan yang bisa jadi tersembunyi di balik tirai diplomasi.

penemuan jasad adp bermula saat seorang penjaga kos menerima telepon dari istri korban, yang khawatir karena tidak bisa menghubungi sang suami.

ia meminta bantuan untuk membuka pintu kamar kos yang terkunci dari dalam. 

tak bisa membuka pintu, penjaga kos lalu merusak jendela dan masuk melalui celah tersebut. 

sekitar 30 menit kemudian, jasad adp ditemukan sudah tak bernyawa di atas ranjang dengan kondisi mengenaskan.

pihak kepolisian dari polsek menteng segera melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp), kemudian membawa jasad korban ke rscm mangunkusumo untuk keperluan otopsi dan visum. 

pada hari berikutnya, jenazah dibawa oleh pihak keluarga ke magelang untuk prosesi pemakaman.

saat ini, kasus kematian adp berada di bawah penanganan polda metro jaya. 

namun hingga hari ini, hasil resmi otopsi dan visum belum diumumkan ke publik. 

hasanuddin berharap agar kepolisian dapat segera mengungkap kebenaran, mengidentifikasi pelaku, dan menemukan motif sebenarnya di balik tragedi ini.

“kita semua berharap kasus ini bisa menjadi terang benderang. terutama agar tabir yang menyelimuti motif pembunuhan dapat terbuka, demi keadilan bagi adp dan keluarganya,” tutupnya.