bacakoran.co

Terekam CCTV, Santri di Malang Dicambuk Pengasuh Pondok hingga Kakinya Melepuh

Video santri Malang dicambuk hingga kaki melepuh viral/Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone

Aiptu Erlehana, Kanit PPA Satreskrim Polres Malang lainnya, menambahkan bahwa pelaku yang berinisial B adalah pemilik sekaligus pengasuh ponpes tersebut. 

“Ustaz-nya sudah kami minta keterangan, dan mengatakan bahwa tindakan itu merupakan konsekuensi dari peraturan tertulis di ponpes jika ada pelanggaran,” katanya, Kamis (10/7/2025).

BACA JUGA:Edan! Ulama Terpandang Pimpinan Ponpes di Ngawi Ditangkap Karena Dugaan Pencabulan Santri Sendiri

BACA JUGA:Tragis! Anak Pemilik Ponpes Aniaya Santri hingga Tewas, Begini Kronologinya

Rekaman tersebut diyakini dibuat oleh santri lain dari lantai dua bangunan ponpes. 

Namun, kepolisian masih belum memastikan identitas perekam. 

Saat ini, baik korban maupun pelaku telah dimintai keterangan, dan pihak kepolisian juga melayangkan surat kepada ponpes agar menghadirkan saksi tambahan yang diduga juga mengalami kekerasan serupa.

“Saat ini korban sudah bersama keluarganya. Kami sudah rujuk ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang untuk pemeriksaan psikis karena luka di kedua kakinya masih terlihat,” jelas Nurlehana.

BACA JUGA:Pemilik Ponpes Ad-Diniyah Duren Sawit Ditahan Polisi atas Dugaan Tindak Asusila Terhadap Santri!

BACA JUGA:Para Santri, Ini Jadwal Ujian Diniyah Formal, Siapkan Dirimu!

Video yang viral tersebut juga menuai reaksi keras dari netizen.

"Niat orang tua memasukan anaknya ke pesantren untuk belajar ilmu bukan untuk disiksa."

"Aku jd ortu korban... Gak kakean cangkem gak perlu bawa polisi ... Aku hadapi tuh Pelakuuuu!!!"

"Pentingnya memilih pondok pesantren yang bener."

BACA JUGA:Tragis! Santri Sulsel Diduga Gantung Diri, Autopsi Bongkar Dugaan Tindak Pidana

Terekam CCTV, Santri di Malang Dicambuk Pengasuh Pondok hingga Kakinya Melepuh

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang di kabupaten malang, jawa timur, menggemparkan publik usai video kejadian tersebut tersebar luas di media sosial. 

dalam rekaman video melalui unggahan akun @medsoszone, tampak seorang anak mengenakan jaket biru dan bersarung menerima rotan dari seseorang yang dinarasikan sebagai kiai pemilik pondok (ponpes) di desa segaran, kecamatan pakisaji.

korban berinisial azx (9), siswa kelas 5 sd dan warga kecamatan wonosari, kabupaten malang, dikabarkan mengalami luka melepuh di kedua kaki akibat hukuman fisik tersebut. 

dalam salah satu video yang beredar, pelaku menyuruh azx mengangkat sarungnya sebelum mencambuknya sebanyak lima kali. 

luka paling parah terlihat di kaki kanan korban, bahkan kulitnya tampak mengelupas.

menurut kanit perlindungan perempuan dan anak (ppa) satreskrim polres malang, aiptu nurlehana, kejadian tersebut berlangsung pada malam idul adha, (5/6/2025), dan baru dilaporkan pada 20 juni. 

“korbannya azx, siswa kelas 5 sd yang tinggal di pondok itu. kejadiannya saat idul adha, memang di ponpes desa segaran, pakisaji,” ujar nurlehana, jumat (11/7/2025).

motif kejadian terungkap setelah korban mengaku kepada polisi bahwa ia keluar diam-diam dari kawasan ponpes karena merasa lapar. 

meski sudah diberikan makanan, azx masih merasa belum kenyang. 

ia kemudian ditemukan oleh para ustaz di area persawahan sekitar dan langsung dibawa kembali ke ponpes, tempat ia menerima hukuman cambuk.

aiptu erlehana, kanit ppa satreskrim polres malang lainnya, menambahkan bahwa pelaku yang berinisial b adalah pemilik sekaligus pengasuh ponpes tersebut. 

“ustaz-nya sudah kami minta keterangan, dan mengatakan bahwa tindakan itu merupakan konsekuensi dari peraturan tertulis di ponpes jika ada pelanggaran,” katanya, kamis (10/7/2025).

rekaman tersebut diyakini dibuat oleh santri lain dari lantai dua bangunan ponpes. 

namun, kepolisian masih belum memastikan identitas perekam. 

saat ini, baik korban maupun pelaku telah dimintai keterangan, dan pihak kepolisian juga melayangkan surat kepada ponpes agar menghadirkan saksi tambahan yang diduga juga mengalami kekerasan serupa.

“saat ini korban sudah bersama keluarganya. kami sudah rujuk ke dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (dp3a) kabupaten malang untuk pemeriksaan psikis karena luka di kedua kakinya masih terlihat,” jelas nurlehana.

video yang viral tersebut juga menuai reaksi keras dari netizen.

"niat orang tua memasukan anaknya ke pesantren untuk belajar ilmu bukan untuk disiksa."

"aku jd ortu korban... gak kakean cangkem gak perlu bawa polisi ... aku hadapi tuh pelakuuuu!!!"

"pentingnya memilih pondok pesantren yang bener."

"dulu masih kecil belajar ngaji kalau ga hapal suka dipukul pakai rotan oleh pak ustad ditelapak kaki tapi ga sampai melepuh gitu, kalau ini ya allah sampai melepuh gitu ini udah masuknya penganiayaan bukan mendidik."

"udah paling minim resiko masukin ke sdit yg udah punya nama.. masih bisa dipantau. kalo di pesantren jauh buat mantau kondisi anak."

pihak kepolisian memastikan bahwa proses penyelidikan terus berjalan demi mengungkap kebenaran atas kejadian memilukan tersebut.

Tag
Share