bacakoran.co

Gila! 85 Persen Beras Premium di Pasaran Ternyata Oplosan, Wilmar dan Kartel Digerebek Bareskrim!

Investigasi Bareskrim ungkap 85% beras premium di pasaran diduga oplosan. -Gambar Ist-

BACAKORAN.CO – Investigasi terbaru beras premium dari Satgas Pangan Bareskrim Polri mengguncang pasar nasional.

Sebanyak 85% beras premium yang beredar di Indonesia diduga merupakan produk oplosan, termasuk merek-merek ternama seperti Setra Ramos, Raja Platinum, Sania, dan Alfamart Setra Pulen.

Salah satu produsen besar yang tengah diselidiki adalah Wilmar, bersama tiga perusahaan besar lainnya.

Netizen ramai heran karena beras pun dioplos di Indonesia tercinta ini.

Salah satu akun X @Mdy_Asmara1701 di platform X (Twitter) mengungkapkan keresahannya.

"Beras pun dioplos! Ampun dah" tulisnya lengkap dengan gambar merek-merek beras yang disorot.

BACA JUGA:Update Harga Pangan: Cabai Rawit Nyaris Rp 70 Ribu, Beras di atas HET!

BACA JUGA:Bulog Pastikan Stok Beras Untuk 3 Kabupaten Ini Aman Hingga Akhir 2025,

Menurut temuan investigasi awal, sejumlah produsen ditengarai mencampurkan beras premium dengan beras kualitas rendah, atau bahkan dengan bahan lain, untuk menekan biaya produksi dan meraih margin keuntungan lebih tinggi.

Praktik ini dikenal sebagai adulterasi pangan, yang tidak hanya menurunkan kualitas konsumsi rumah tangga, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.

Pengakuan dari warganet juga menguatkan dugaan ini.

Salah satunya, pengguna X @iwanpiliang7, mengeluhkan bahwa beras Raja Platinum yang biasa ia konsumsi kini menghasilkan nasi yang tidak matang merata, berbeda jauh dibanding beras kiloan di pasar tradisional.

Keterlibatan Wilmar, sebuah korporasi agribisnis global yang juga terlibat dalam industri minyak goreng dan CPO, menambah lapisan serius dalam skandal ini.

BACA JUGA:Harga Beras Melonjak! Ini Dampak Langsung dari Kenaikan Harga Gabah Petani

Gila! 85 Persen Beras Premium di Pasaran Ternyata Oplosan, Wilmar dan Kartel Digerebek Bareskrim!

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co – investigasi terbaru dari satgas pangan mengguncang pasar nasional.

sebanyak 85% beras premium yang beredar di indonesia diduga merupakan produk oplosan, termasuk merek-merek ternama seperti setra ramos, raja platinum, sania, dan alfamart setra pulen.

salah satu produsen besar yang tengah diselidiki adalah wilmar, bersama tiga perusahaan besar lainnya.

netizen ramai heran karena beras pun dioplos di indonesia tercinta ini.

salah satu akun x @mdy_asmara1701 di platform x (twitter) mengungkapkan keresahannya.

"beras pun dioplos! ampun dah" tulisnya lengkap dengan gambar merek-merek beras yang disorot.

menurut temuan investigasi awal, sejumlah produsen ditengarai mencampurkan dengan beras kualitas rendah, atau bahkan dengan bahan lain, untuk menekan biaya produksi dan meraih margin keuntungan lebih tinggi.

praktik ini dikenal sebagai adulterasi pangan, yang tidak hanya menurunkan kualitas konsumsi rumah tangga, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.

pengakuan dari warganet juga menguatkan dugaan ini.

salah satunya, pengguna x @iwanpiliang7, mengeluhkan bahwa beras raja platinum yang biasa ia konsumsi kini menghasilkan nasi yang tidak matang merata, berbeda jauh dibanding beras kiloan di pasar tradisional.

keterlibatan wilmar, sebuah korporasi agribisnis global yang juga terlibat dalam industri minyak goreng dan cpo, menambah lapisan serius dalam skandal ini.

sebelumnya, perusahaan ini juga pernah disebut dalam investigasi serupa di sektor minyak goreng, yang kini memunculkan pertanyaan besar soal praktik bisnis menyeluruh mereka di indonesia.

analisis: permainan kartel di balik krisis beras

sebuah analisis tajam dari akun x @strike653811 menyoroti adanya pola permainan kartel pangan yang kuat, yang disebut memiliki pengaruh lebih besar daripada lembaga resmi seperti bulog.

kartel ini diyakini:

• mengatur pasokan dan distribusi untuk menciptakan kelangkaan buatan

• menahan stok untuk menaikkan harga pasar secara sistematis

• menekan petani kecil dengan membeli hasil panen di bawah harga wajar

• memanipulasi harga jual ke konsumen, merugikan semua pihak kecuali produsen besar

dijelaskan pula bahwa bulog, meski punya niat menjaga stabilitas harga, kerap kalah kekuatan karena keterbatasan anggaran, kapasitas penyimpanan, dan ketergantungan pada impor.

ketiadaan data stok transparan dari produsen besar membuat kontrol pemerintah semakin lemah.

@gabriellenass01 (16:44 2025-07-11 utc): "dan yang kena cuma tom lembong ‍‍ dgn dakwaan memperkaya produsen tetapi tidak memperkaya diri sendiri. agak ajaib sih ini, gimana menurut kelen disana @kejaksaanri"

@bapakmumana (18:33 2025-07-11 utc): "astaghfirullohaladzim, ini yg merk sania oplosan?.pada gila² orang² rakus ini ya. mereka hidup utk apa sihhidup cm makan, tidur,ibadah n kerja yg benar. ini malah jahat sm orang byk, kl hsl oplosan bikin penyakit,dobel dosanya"

@iwanpiliang7 (22:42 2025-07-11 utc): "aseli berasku raja platinum, pas di masak di rice cooker, matengnya ga merata gitu lho guys, ada bagian yg lembek, ada bagian yang keras. skrg ganti beras kiloan di pasar, ga kaya gitu. kalo kaya gitu oplosan kah? "

@faraz_kepri (19:52 2025-07-11 utc): "setelah di kasus cpo, minyak goreng, wilmar lagi di beras: benar-benar lah korporasi ini. jangan-jangan ada indikasi lain kelakuan di produk lain?"

@pakkarti (20:12 2025-07-11 utc): "bukan cuma harga direkayasa naik tapi stok ditahan, kualitas dioplos, mana satgas pangan. sudah saatnya kartel beras diberi sanksi tegas dan dihukum sesuai uu anti-monopoli."

@syaiful14742 (00:00 2025-07-12 utc): "rusaknya ke seluruh sektor, serba palsu"

@zarqawis (15:55 2025-07-11 utc): "jangankan , minyak oplosan, bbm oplosan, pejabat yg oplosan aja banyak."

@sebenarhujan (18:00 2025-07-11 utc): "kg heran sich... slama tenaga pendidik, kesehatan, keamanan dan pengadilan kg bersih, smua pasti trgiur buat curang..."

dampak luas: dari petani hingga konsumen

dampak skandal ini tidak hanya mencederai kepercayaan konsumen, tapi juga berpotensi mengganggu ekonomi nasional.

berikut beberapa risiko besar yang telah teridentifikasi:

• konsumen membayar mahal untuk kualitas rendah, dan terpapar potensi bahaya kesehatan

• petani kecil makin terpuruk, karena tidak bisa menjual panen dengan harga layak

• ancaman inflasi pangan, mirip dengan krisis beras pada 1997/1998

• kredibilitas lembaga pengawasan dipertanyakan, termasuk efektivitas satgas pangan

warganet pun bereaksi keras. banyak yang menuntut agar pemerintah segera mengusut tuntas skandal ini, menghukum kartel pangan, dan membentuk sistem pengawasan yang lebih transparan.

akun x @pakkarti menegaskan, “bukan cuma harga direkayasa naik tapi stok ditahan, kualitas dioplos. mana satgas pangan? sudah saatnya kartel beras diberi sanksi tegas dan dihukum sesuai uu anti-monopoli.”

skandal ini menjadi alarm serius bagi semua pihak. konsumen didorong untuk lebih cermat memilih beras, tidak hanya terpaku pada label “premium”, sementara pemerintah diminta bertindak lebih tegas terhadap praktik curang dalam rantai pangan.

hingga berita ini ditulis, bareskrim masih mendalami dugaan keterlibatan produsen dan distribusi besar dalam kasus ini. publik menantikan transparansi hasil penyelidikan dan langkah korektif nyata demi mengembalikan integritas sistem pangan nasional.

kata kunci seo: beras oplosan, skandal beras premium, wilmar diperiksa bareskrim, adulterasi pangan, kartel pangan indonesia, setra ramos oplosan, sania beras oplosan, raja platinum oplosan, bulog vs kartel, harga beras naik

Tag
Share