Waduh! Oknum Pejabat Kudus Diduga Adu Jotos di Tempat Karaoke Gegara Rebutan LC, Ini Faktanya
Pejabat Kudus diduga adu jotos di tempat karaoke saat jam kerja gara-gara rebutan LC/Kolase Bacakoran.co--Freepik dan Tangkapan Layar
“Info Geger Geden Kepolo UPT Di Kudus Ngerum/Karaoke Mabuk-Mabukan Pada Jam Kerja Di Kafe Karaoke Berujung Adu Jotos Rebutan LC/PK Sama Temen Sendiri Dan Berujung Laporan Polisi. Kepolo Drenasene Melu Melu Vidio Akan Segera Rilis.”
Sumber lain menyebutkan dua aparatur sipil negara (ASN) terlibat, yakni AH dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus, serta EW sebagai Kepala UPT.
BACA JUGA:Viral! Video Oknum Polisi Palak Pengendara Motor di Medan, Propam Ungkap Akan Ditindak Tegas
Keduanya diduga terlibat adu pukul dengan pria berinisial D.
“Oh itu ya, yang kemarin malam pada gerombolan di SPBU Krawang Jekulo Kudus. Setau saya AH dan EW ini sedang asik karaoke dengan D dan para LC. Tiba-tiba D menepuk kepala EW. EW tidak terima karena merasa tidak sopan. Ketiganya dalam pengaruh alkohol, lalu terjadilah adu jotos,” ungkap sumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Merespons keributan ini, Inspektorat Daerah Kudus langsung melakukan pemeriksaan internal pada Jumat (11/7/2025). Pemeriksaan melibatkan enam petugas, dan disebut berlangsung dari pagi hingga sore hari.
Meski proses telah berjalan, Eko mengaku belum dapat menarik kesimpulan mengenai kebenaran fakta di lapangan.
BACA JUGA:Viral! Oknum Dokter Spesialis di Sulsel Lecehkan Anak Berusia 17 Tahun, Polisi Akan Usut Tuntas!
“Kalau sudah selesai, kami langsung tindaklanjuti dan laporkan ke pimpinan. Ada bupati, wakil bupati, dan juga Sekda,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Pati Kompol Heri Dwi Utomo juga belum memberikan keterangan resmi saat dikonfirmasi awak media.
Ia hanya menyampaikan sedang melakukan pengecekan atas kabar yang viral di media sosial.
“Coba saya ceknya,” tulis Heri singkat dalam pesan WhatsApp pada Kamis (10/7).
Diberitakan sebelumnya, perkelahian ini menjadi viral di berbagai platform, menyoroti etika dan perilaku aparatur daerah yang semestinya menjadi panutan.